Sentimen
Positif (66%)
5 Feb 2023 : 05.30
Informasi Tambahan

Kasus: skimming

Terungkap, Otak Pelaku Penipuan Aplikasi Undangan Adalah Seorang Mahasiswa

5 Feb 2023 : 05.30 Views 3

Antvklik.com Antvklik.com Jenis Media: News

Terungkap, Otak Pelaku Penipuan Aplikasi Undangan Adalah Seorang Mahasiswa

Antv – Setelah geger dan viral di media sosial terkait kasus penipuan aplikasi skimming dengan menggunakan pesan berbentuk undangan yang telah banyak memakan korban, akhirnya polisi berhasil mengungkapnya.

Tim Cyber Mabes Polri dan Polda Sulawesi Selatan menangkap mahasiswa berinisial AI (20 yahun) yang merupakan otak penipuan aplikasi bodong berkedok undangan pernikahan.

Dialah orang saru-satunya yang berperan membuat aplikasi undangan pernikahan palsu untuk kemudian digunakan oleh komplotannya mengeruk keuntungan jutaan rupiah dari membobol rekening korbannya.

"Pencipta aplikasi ini sudah ditangkap Tim Cyber Mabes Polri bersama Polda Sulsel," kata Kasubdit Cyber Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Sutomo, Jumat (3/2/2023) sore.

Lebih lanjut Kompol Sutomo mengatakan, AI memang tidak melakukan penipuan ini sendirian karena aplikasi undangan palsu yang dibuat untuk membobol rekening korban, ternyata dijual dan dikelola oleh pelaku lain.

Hanya saja Sutono tidak merinci berapa keuntungan yang diperoleh AI dari hasil menjual aplikasi bodongnya itu.

"Dia hanya menjual. Jadi, pelaku lain yang sebar APK secara random ke media sosial, WhatsApp," ungkap Sutono.

Korban yang membuka dan mengunduh aplikasi undangan buatan AI ini secara otomatis akan dialihkan ke sistem perbankan pribadi agar bisa mengakses kode OTP m-banking milik korban.

Setelah itu AI dan komplotannya menguras isi tabungan korban.

“Korban ada dua orang yang melapor saat ini di Sulsel," tandas Sutono.

Selain meringkus otak dibalik aplikasi bodong ini, Polisi juga berhasil menangkap jaringan penipuan yang berbasis di Wajo, Sulawesi Selatan dan Sumatera.

Kasus ini pun kemudian dilimpahkan kepada Mabes Polri.

Sutomo pun mengimbau masyarakat agar bijak bermedsos, tidak mudah tertipu dan tidak mudah terpengaruh apabila ada menawarkan atau menginformasikan sesuatu dari orang yang tidak dikenal melalui media sosial.

Sentimen: positif (66.3%)