Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menuturkan, posisi Anies sebagai bakal calon presiden cukup dilengkapi dengan sosok bakal calon wakil presiden.

“Anies cukup mencari cawapres sebagai pelengkap. Asal tidak keliru memilih tokoh, maka sebetulnya sudah cukup (mampu bersaing di Pilpres 2024),” ucap Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/2).

PR saat ini, kata Dedi, hanya tinggal mempertahankan koalisi perubahan tetap solid hingga pendaftaran capres dan cawapres ke KPU RI pada 19 Oktober 2023 mendatang. Jika koalisi ini solid, maka akan menjadi rival yang tangguh bagi partai politik lain. Namun demikian, koalisi perubahan juga perlu mewaspadai manuver Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum mengumumkan Capres 2024. Sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PDIP tentu masih memiliki peluang untuk kembali menang.

“Dalam artian, kalau Ganjar Pranowo sampai diusung oleh PDIP, maka kontestasi 2024 akan menjadi milik mereka berdua, Anies dan Ganjar. Koalisi di PDIP dan koalisi di Nasdem,” tutupnya.