Sentimen
Negatif (84%)
4 Feb 2023 : 17.05
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kab/Kota: Penggilingan

Bulog-Bapanas Mau Impor Beras, Kementan Sebut Produksi Aman

5 Feb 2023 : 00.05 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Bulog-Bapanas Mau Impor Beras, Kementan Sebut Produksi Aman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan, produksi padi (beras) nasional saat ini dalam kondisi aman. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab mengatakan, mengacu data KSA BPS, ada potensi produksi beras 5 juta ton pada periode Oktober-Desember 2022.

Di sisi lain, Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) melontarkan wacana membuka keran impor beras karena ketatnya pasokan di lapangan.

"Produksi padi pada Oktober-Desember 2022 ini ada potensi lebih tinggi 15,06% atau 1,34 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2021. Oktober-Desember 2022 akan ada produksi padi 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG). Setara 5 juta ton beras," kata Ismail saat konferensi pers virtual tentang Kondisi Stok Beras Nasional 2022, Jumat (18/11/2022).

-

-

Untuk tahun 2022, lanjutnya, produksi padi nasional diprediksi meningkat 2,31% dibandingkan tahun 2021.

"Ini terutama disumbang dari produksi di Jawa Barat. Memang ada peningkatan panen luar biasa dari Jawa Barat. Beras yang di pasar induk diisi oleh Jawa Barat," kata Ismail.

Di sisi lain, Ismail mengakui saat ini ada tren kenaikan harga beras.

"Kenaikan harga di bulan-bulan ini, Oktober sampai Desember memang akan selalu lebih tinggi setiap tahunnya. Itu karena produksi saat ini lebih rendah dari produksi saat panen raya periode Februari-Maret," ujarnya.

Yang jelas, kata dia, saat ini petani masih terus menanam padi. Memanfaatkan musim kering basah tahun ini.

"Jadi ada perubahan pola tanam karena di Agustus-September itu hujannya cukup," katanya.

Wacana Impor

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengadaan beras pemerintah bukan tidak mungkin dilakukan dengan mengimpor. Meski, kata dia, masih tetap mengutamakan pengadaan dalam negeri.

"Badan Pangan Nasional telah mendapat kuasa dari Menteri BUMN untuk penugasan Perum Bulog. Kami telah melaksanakan melalui berbagai penugasan kepada Perum Bulog untuk segera akselerasi pengadaan beras," kata Arief saat rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (16/11/2022)

"Kita mengutamakan pengadaan beras dari dalam negeri. Pada saat tidak cukup diperbolehkan pengadaan dari luar negeri," kata Arief.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengakui kesulitan melakukan pengadaan beras untuk cadangan pemerintah (CBP). Apalagi, kata dia, saat ini ketersediaan di pasar dan produsen juga menipis.

"Kita ditugaskan untuk cadangan pangan nasional 1,2 juta ton beras sampai akhir tahun. Yang pasti tidak akan mungkin terpenuhi," kata Buwas.

Saat ini, kata dia, Bulog menguasai stok sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri.

"Bulog sudah melakukan kerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras komersil yang berada di luar negeri," kata Buwas.

"Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah," tambahnya.

Merespons wacana impor tersebut, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri enggan berkomentar.

"Soal impor kami nggak bisa jawab, itu keputusan pemerintah. Kami akan ikuti keputusan pemeirntah. Produksi nggak ada masalah," katanya.

Ismail menambahkan, berdasarkan pertemuan yang juga dihadiri perwakilan Bulog di daerah, ada 8 provinsi yang menyatakan siap memasok beras sebanyak 353.620 ton.

"Beras ada di penggilingan. Ada Bulog juga yang hadir dalam pertemuan. Cuma memang diminta agar dibayar cash. Karena harga saat ini bagus. Bulog minta Rp9.700, di pasar sudah Rp10.300," kata Ismail.


[-]

-

Harga Beras Terus Terbang, Saatnya Bulog Kosongkan Gudang?
(dce)

Sentimen: negatif (84.2%)