Sentimen
Negatif (93%)
4 Feb 2023 : 06.58
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Anjlok, KPK Tak Ingin Disalahkan

4 Feb 2023 : 06.58 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Anjlok, KPK Tak Ingin Disalahkan

JawaPos.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak ingin disalahkan dari merosotnya indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia. KPK membantah, merosotnya IPK Indonesia pada 2022 disebabkan karena tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat 57 pegawai diberhentikan pada 2020 lalu.

IPK Indonesia merosot empat poin dari sebelumnya 38 poin, menjadi 34 pada 2022. Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 180 negara yang dilibatkan.

“Mengenai skor IPK, ada yang menggiring narasi seolah-olah kemudian ini menjadi kesalahan KPK semata, bahkan ada yang menarasikan dengan beberapa waktu lalu misalnya tes wawasan kebangsaan dan sebagainya yang jauh sebenarnya dari persoalan IPK, tes wawasan kebangsaan dua tahun yang lalu, IPK ini tahun 2022,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Jumat (3/2).

Juru bicara KPK berlatar belakang jaksa ini menegaskan, polemik TWK terjadi pada 2020. Sementara, IPK Indonesia sempat naik tipis pada 2021 menjadi 38 dari tahun sebelumnya pada 2020 dengan skor 37.

“Tentu kan tahun 2021 yang lalu bisa kemudian masih relevan, tetapi kan 2021 sempat ada kenaikan mengenai IPK ini. Di 2022 ini memang kemudian turun 4 poin,” ucap Ali.

Ali mengklaim, penilaian IPK mencakup berbagai aspek, yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Ia menyebut, penilaian IPK merupakan capaian kinerja dari berbagai institusi.

“Sekali lagi capaian kinerja dari berbagai institusi termasuk KPK, termasuk juga situasi kondisi politik, kemudian ekonomi maupun sosial masyarakat,” tegas Ali.

Menurut Ali, capaian IPK merupakan tanggung jawab serta peran seluruh elemen masyarakat. KPK akan terus mendorong penguatan dan kerja-kerja kolaboratif, dengan berbagai pihak dalam memberantas korupsi di Indonesia.

“Kalau dari KPK sendiri, kami juga kemudian seringkali menyampaikan aspek strategi yang disampaikan KPK,” ucap Ali.

Transparency International Indonesia (TII) sebelumnya mengungkapkan IPK Indonesia tahun 2022 berada di skor 34, turun empat poin dari skor 38 untuk tahun 2021. Indonesia kini menempati peringkat ke 110 dari 180 negara yang dilibatkan.

“CPI (Corruption Perceptions Index) Indonesia 2022 kita berada di 34, rangking 110. Dibanding tahun lalu, turun empat poin dan turun 14 rangkingnya,” ucap Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1).

IPK Indonesia pada 2022 mengalami penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi. Skor berdasarkan indikator 0 sangat korup, hingga 100 yang berarti sangat bersih.

Wawan menjelaskan, di level ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dengan IPK 83, Malaysia 47, Timor Leste dan Vietnam 42, serta Thailand 36. Menurutnya, Indonesia hanya mampu menaikkan skor IPK sebanyak dua poin, dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak 2012.

Ia menyebut, hal ini memperlihatkan praktik korupsi masih berjalan, bahkan terus memburuk akibat minimnya dukungan nyata dari para pemangku kepentingan.

“Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 atau merupakan penurunan paling drastis sejak 1995,” pungkas Wawan.

Editor : Kuswandi

Reporter : Muhammad Ridwan

Sentimen: negatif (93.4%)