Sentimen
Positif (95%)
3 Feb 2023 : 09.13
Tokoh Terkait

Bukan Nikel, Harta Karun RI Ini Tak Diduga Jadi Incaran Dunia

3 Feb 2023 : 16.13 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Bukan Nikel, Harta Karun RI Ini Tak Diduga Jadi Incaran Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia patut bersyukur karena dianugerahi beraneka "harta karun", terutama dari sektor pertambangan. Bukan hanya nikel maupun batu bara, ternyata Indonesia memiliki "harta karun" tak diduga yang bahkan menjadi incaran dunia.

"Harta karun" yang dimaksud di sini yaitu pasir kuarsa. Permintaan dunia terhadap pasir kuarsa Indonesia ternyata telah melonjak setidaknya dalam dua tahun terakhir.

Bahkan, dalam enam bulan hingga satu tahun terakhir, permintaan pasir kuarsa dari China ke Indonesia naik cukup tajam. Harganya pun bahkan sudah naik cukup signifikan.

-

-

Advisory Board Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) Rezky Syahrir menyatakan bahwa permintaan pasir kuarsa dari manca negara saat ini meroket dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hal ini didukung dengan penggenjotan energi hijau yang membutuhkan pasir kuarsa sebagai bahan baku.

"Terutama dalam dua tahun terakhir semenjak akhir 2020 ini luar biasa permintaan pasir kuarsa di Indonesia. Terutama, pasir kuarsa high grade silica, itu pasir kuarsa mengandung silika lebih dari 99,5% dengan kandungan besi yang rendah," ungkapnya dalam Mining Zone CNBC Indonesia, Jumat (18/11/2022).

Rezky juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan sejarah penjualan pasir kuarsa di Indonesia. Padahal, pasir kuarsa sudah ada dan dimanfaatkan bahkan sejak sebelum Republik Indonesia berdiri.

"Luar biasa dalam dua tahun terakhir. Ini belum pernah terjadi di sejarah sebelumnya," ungkapnya.

Selain itu, Rezky juga menyebutkan bahwa kualitas pasir kuarsa di Indonesia untuk jenis high grade silica memiliki kualitas yang cukup kompetitif di kancah dunia. Hal ini dibuktikan dengan kandungan pasir kuarsa jenis high grade silica yang dihasilkan Indonesia memiliki kadar hingga 99,5%. Sedangkan kompetitor lainnya dari negara lain, hanya Australia yang memiliki kadar high grade silica mencapai 99,9%.

"Tapi kompetitor Indonesia lainnya itu tidak terlalu banyak dalam high grade silica. Yang paling utama mungkin dari Australia, mereka menghasilkan 99,99% silica sand ini harganya sangat mahal, jadi dalam pasar global saya pikir Indonesia tidak terlalu rendah," tuturnya.

Direktur PT Samindo Resources Tbk (MYOH) Gilbert Markus Nisahpih sempat mengungkapkan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang juga memiliki nilai penting dalam energi alternatif. Bukan nikel, tapi pasir kuarsa.

"Indonesia kaya akan pasir kuarsa, terutama di Sumatera dan kalimantan," kata Gilbert kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/11/2022).

Pasir kuarsa merupakan bahan baku pembuatan kaca. Kaca ini yang menjadi komponen utama panel surya atau solar panel.

Gilbert menceritakan, ia selalu berkomunikasi dengan sejawatnya di China selama tiga hingga empat bulan terakhir. Mereka mengatakan, China cukup maju dengan penggunaan energi matahari.

"Untuk apa pasir ini? untuk solar panel. China itu sedang giat sekali membangun panel surya. Mereka membutuhkan pasir kuarsa dalam jumlah yang sangat besar," jelas Gilbert.

Sehingga, di tengah isu 'suntik mati' Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), energi matahari tentunya bisa menjadi energi alternatif. Terlebih, Indonesia berada di garis Khatulistiwa yang memiliki paparan matahari lebih lama dibanding belahan dunia lainnya.


[-]

-

Andai RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Begini Reaksi Vale
(wia)

Sentimen: positif (95.5%)