Sentimen
Negatif (91%)
2 Feb 2023 : 15.52
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Hukum Presiden Akan Evaluasi Penurunan Indeks Persepsi Korupsi Pusat Pemberitaan

2 Feb 2023 : 15.52 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Hukum
                                                    Presiden Akan Evaluasi Penurunan Indeks Persepsi Korupsi 
                                                    
                                                        
                                                        
                                                        Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan melakukan evaluasi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang turun drastis pada tahun 2022.

"Itu akan menjadi evaluasi dan koreksi kita bersama," kata Presiden di Pasar Baturiti, Tabanan, Bali, Kamis (2/2/2023).

Transparency International Indonesia (TII) sebelumnya melaporkan, IPK Indonesia tahun 2022 berada di skor 34, turun empat poin dari tahun sebelumnya pada 2021. Indonesia kini menempati peringkat ke 110 dari 180 negara yang dilibatkan.

“CPI (Corruption Perceptions Index) Indonesia 2022 kita berada di 34, rangking 110. Dibanding tahun lalu, turun empat poin dan turun 14 rangkingnya,” kata Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Menurutnya, IPK Indonesia pada 2022 mengalami penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi. Skor berdasarkan indikator 0 sangat korup, hingga 100 yang berarti sangat bersih.

Wawan menjelaskan, di level ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dengan IPK 83, Malaysia 47, Timor Leste dan Vietnam 42, serta Thailand 36. Menurutnya, Indonesia hanya mampu menaikkan skor IPK sebanyak dua poin, dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak 2012.

Ia menyebut, hal ini memperlihatkan praktik korupsi masih berjalan. Bahkan terus memburuk akibat minimnya dukungan nyata dari para pemangku kepentingan.

“Skor ini turun empat poin dari tahun 2021. Ini merupakan penurunan paling drastis sejak 1995,” ujar Wawan.

Sentimen: negatif (91.4%)