Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam, Budha
Kab/Kota: Semarang, Magelang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ganjar Resmikan Pembangunan MAJT Magelang, Dapat Masukan Soal Nama
Krjogja.com Jenis Media: News
Ilustrasi Masjid MAJT Semarang. Foto: Ist
Krjogja.com -
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memulai pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang, mendapat respons dari pengurus Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Drs H Istajib AS. Mantan Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah yang kini menjadi pengurus aktif MAJT, menyarankan agar ada perbedaan nama antara MAJT di Semarang dan MAJT yang sedang dibangun di Kabupaten Magelang. Hal tersebut penting, agar tidak membingungkan masyarakat luas.
Dalam keterangannya kepada para wartawan, Istajib AS mengaku sudah mengirim masukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Jawa tengah Taj Yasin melalui whatshapp, Rabu pagi (1/2/2023). “Pak Wagub yang sudah terlebih dulu membaca pesan saya melalui WA, mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan Gubernur Ganjar,” tegasnya.
Dalam suratnya, Istajib menegaskan, sebagai umat Islam dia menyambut baik gagasan Gubernur Jateng membangun masjid yang representatif di Magelang. Kepada kedua pimpinan Jawa Tengah tersebut Istajib usul agar nama masjidnya tidak MAJT, mengingat nama masjid MAJT sudah ada di Semarang yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Masjid tersebut dibangun oleh Pemprov Jateng di area tanah seluas 10 hektar berstatus Tanah Wakaf Banda Masjid Agung Semarang.
Sepengetahuan saya, lanjut Istajib penamaan masjid agung itu untuk masjid level kabupatan dan kota. Maka Isttajib usul agar yang sedang dibangun di Kabupaten Magelang dapat dinamakan Masjid Raya Baiturrahman 2 Magelang, mengingat saat ini sudah ada Masjid Raya Baiturrahman, di Kawasan Simpanglima, Semarang. Kenapa layak disebut masjid raya, kata Istajib, karena yang membangun Pemprov Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemkab Magelang, sehingga layak disebut masjid provinsi.
Bila misi membangun MAJT oleh Pemprov Jawa Tengah akan terus dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota, maka selanjutnya tinggal menamai Masjid Raya Baiturrahman 3, 4 dan seterusnya. Namun bila Gubernur lebih menyukai nama MAJT, maka tinggal mengurutkan MAJT 1 Semarang, MAJT 2 Magelang dan seterusnya.
”Saya kira dengan pola ini akan lebih tertib dan tidak membingungkan masyarakat. Apalagi reputasi MAJT di Semarang, kini sudah menginternasional, kerap mendapatkan kunjungan dari wisatawan nusantara hingga mancanegara, antara lain dari Eropa, Timur Tengah, Asia dan lainnya. Jangan sampai mereka salah sasaran karena nama sama,” tegas Istajib.
Sebagaimana diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan ground breaking pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023). Ditarget rampung pada akhir tahun, masjid ini tidak hanya megah, juga mengambil unsur tradisional, selaras dengan pengembangan wisata superprioritas Borobudur.
Ganjar mengatakan, pembangunan MAJT di Magelang sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Ia berharap, dengan adanya MAJT di Magelang, ikut menarik wisata religi yang bermuara pada peningkatan perekonomian warga.
“Sehingga, nanti ketika wisatawan datang ke sini, mau salat, ada masjid yang bagus, umat Budha bisa beribadah di Borobudur, yang Konghucu bisa ibadah di Kelenteng Muntilan. Sehingga orang akan guyub rukun di sini,” paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng Hanung Triyono mengatakan, MAJT Jateng berdiri pada lahan seluas lebih kurang 4,9 hektare. Untuk pembangunan masjid tersebut, dianggarkan sekitar Rp118 miliar.
Rencananya, pembangunan masjid tersebut akan dikerjakan selama 330 hari kalender. Jika tidak ada aral, pada November 2023 masjid ini bisa digunakan secara maksimal. (Isi).
Sentimen: positif (100%)