Sentimen
Negatif (96%)
1 Feb 2023 : 05.19
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Solo

Mendag Pastikan MinyakKita Bakal Tersedia Lagi di Pasar: Dekati Puasa dan Lebaran Sudah Normal Lagi

1 Feb 2023 : 05.19 Views 3

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Mendag Pastikan MinyakKita Bakal Tersedia Lagi di Pasar: Dekati Puasa dan Lebaran Sudah Normal Lagi

PRFMNEWS - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa minyak goreng merek Minyakkita akan kembali tersedia di pasaran dalam waktu dekat. Dia mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah kapasitas bulanan dari minyak tersebut.

Zulhas juga memastikan stok minyak goreng MinyakKita akan mulai membanjiri pasar mulai Februari nanti sehingga stok dan harganya bisa kembali normal, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran.

Saat ini, kata dia, jatah CPO yang diolah menjadi MinyakKita sebanyak 300 ribu ton per bulan. Dia mengatakan akan menambah menjadi 450 robu ton per bulan.

“Mudah-mudahan nanti mendekati puasa dan lebaran sudah mulai membanjiri pasaran sehingga di pasar rakyat juga bisa normal lagi,” ujarnya seperti dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Harga MinyakKita dan Beras Naik Disebabkan Hal ini

Seperti diketahui MinyakKita adalah merek minyak goreng yang diluncurkan oleh Mendag Zulkifli Hasan pada Juli 2022 sebagai produk yang bertujuan untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi.

Ada dua alasan stok MinyakKita langka dan sulit ditemukan di pasaran. Pertama, yaitu karena semakin tingginya minat konsumen terhadap produk tersebut.

"MinyakKita sekarang menjadi tren. Semua orang carinya minyakKita karena MinyakKita yang dulu itu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah, sekarang dikemas sudah bagus, sama dengan minyak-minyak premium. Dan bisa didapat di ritel modern, market modern, di mana-mana ada. Jadi semua orang, ibu-ibu, carinya MinyakKita," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Jabar Provinsi Toleran, Berdasarkan Data Akademis

“MinyakKita sekarang menjadi tren. Semua orang carinya minyakKita karena MinyakKita yang dulu itu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah, sekarang dikemas sudah bagus, sama dengan minyak-minyak premium. Dan bisa didapat di ritel modern, market modern, di mana-mana ada. Jadi semua orang, ibu-ibu, carinya MinyakKita,” lanjutnya.

Tingginya permintaan itulah yang menurut Zulhas membuat stok MinyakKita berkurang pasokannya di pasaran. Terlebih stok yang dijatah hanya sebanyak 300 ribu ton per bulan.

Di sisi lain, yang juga menjadi alasan kedua berkurangnya pasokan minyak adalah karena pasokan CPO dialihkan untuk produksi B35.

“Kita mengubah B20 menjadi B35. B20 menyedot CPO 9 juta ton. Begitu berubah jadi B35, tambah 4 juta ton jadi total 13 juta ton. (Kalau) ekspor sekarang agak melambat,” katanya.

Baca Juga: Polisi Sebut Motif Pelemparan Bus Persis Solo karena Dendam

Zulhas pun memastikan stok yang berkurang di pasaran itu bukan karena kurangnya produsen.

"Bukan, karena sekarang semua cari MinyaKita. Barangnya bagus. Kualitasnya, high quality. Tapi harganya Rp 14 ribu (per liter). Kalau premium hampir Rp20 ribu, ada yang Rp20 ribu lebih. Ini sama, harganya Rp14 ribu jadi dicari orang," katanya.

Oleh karena itu, dalam Rapat Evaluasi Pendistribusian Minyak Goreng Rakyat dengan produsen migor pada, 30 Januari 2023, pemerintah dan produsen migor akan meningkatkan pasokan minyak goreng program Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 450 ribu ton/bulan selama tiga bulan yaitu pada Februari-April 2023.

Peningkatan pasokan sebesar 50 persen dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300 ribu ton/bulan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migor menjelang puasa dan Lebaran yang kian meningkat.

Baca Juga: Satpol PP Tangkap Copet di Masjid Al Jabbar Siang Tadi

Produsen migor juga telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pasokan DMO migor di dalam negeri.

"Para pelaku usaha akan melaporkan realisasi di hari Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET (Harga Eceran Tertinggi) diimplementasikan dengan baik," pungkasnya.***

Sentimen: negatif (96.9%)