Sentimen
Negatif (92%)
1 Feb 2023 : 00.08
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Semarang, Susukan

1.318 Ekor Sapi di Semarang Terinfeksi LSD, 6 Di Antaranya Mati

1 Feb 2023 : 00.08 Views 20

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

1.318 Ekor Sapi di Semarang Terinfeksi LSD, 6 Di Antaranya Mati

Semarang: Sebanyak 1.318 ekor ternak di Kabupaten Semarang terpapar Lumpy Skin Disease (LSD). Enam ekor di antaranya mati akibat terjangkit penyakit kulit infeksius pada ternak tersebut.
 
Peternak sapi di Kabupaten Semarang semakin gelisah, kasus LSD semakin bertambah menjangkiti ternak mereka. Sehingga meminta agar segera dilakukan vaksinasi massal seperti pada saat wabah PMK beberapa waktu lalu untuk mengantisipasi penyebaran.
 
Berbagai upaya untuk melakukan penanganan telah dilakukan yakni mengobati serta mengisolasi hewan ternak terpapar. Namun sejauh ini belum dapat mengatasi bahkan ada enam ekor di antaranya mati.

-?

- - - -
"Kita minta dilakukan vaksinasi segera," ujar Anwar, 60, peternak di Susukan, Kabupaten Semarang.
 
Hal serupa juga diungkapkan Sugiyono, 56, peternak di Bancak, Kabupaten Semarang, jumlah ternak terpapar LSD terus meningkat, sehingga para peternak sapi khawatir semakin meluas.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Peternakan Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menangani LSD tersebut. Sehingga langkah dilakukan adalah dengan memisahkan antara ternak yang sakit serta pemberian vitamin dan vaksin.
 
Berdasarkan data dihimpun Dinkes Kabupaten Semarang, hingga saat ini sebanyak 1.318 ekor hewan ternak di Kabupaten Semarang telah terpapar LSD, jumlah tersebut meningkat dibandingkan sepekan sebelumnya sebanyak 900 ekor.
 
"Terbanyak di wilayah Bancak ada 317 ekor ternak terpapar," ujarnya.
 
Mengenai penutupan pasar hewan seperti saat wabah PMK beberapa waktu lalu, Wigati mengungkapkan hingga saat ini belum ada kebijakan tentang hal tersebut.
 
"Kita masih menunggu obat khusus penanganan LSD dari Pemprov Jateng," imbuhnya. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

(WHS)

Sentimen: negatif (92.8%)