Sentimen
Positif (99%)
29 Jan 2023 : 19.20
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Yogyakarta, Solo

Partai Terkait

Gibran Digadang-gadang Maju Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, PDIP: Sudah Disiapkan

29 Jan 2023 : 19.20 Views 2

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Gibran Digadang-gadang Maju Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, PDIP: Sudah Disiapkan

Jakarta, tvOnenews.com - Sosok Gibran Rakabuming Raka belakangan muncul dalam pembicaraan publik sebagai kandidat calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta untuk Pilkada Serentak 2024.

Merespons hal tersebut, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Gibran dan para kader PDIP lainnya bisa berkaca dari bagaimana partai menyiapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin nasional.

"Bagi PDI Perjuangan, seluruh kader itu harus mempersiapkan diri menggembleng, harus membuat legacy ketika ditugaskan. Mas Gibran saat ini sebagai Wali Kota Solo, apa yang Mas Gibran lakukan, prestasi sebagai Wali Kota Solo, tentu saja menjadi bahan evaluasi dari partai di dalam menentukan tugas-tugas selanjutnya,” kata Hasto, Minggu (29/1/2023).

Kemudian Hasto mengingatkan bahwa, dalam PDIP, seluruh kader harus mempersiapkan diri dan terus menggembleng diri.

"Dan ketika mendapat kepercayaan dan penugasan pun harus membuat legacy yang nyata," ucapnya.

"Kami terus melakukan upgrading para kepala daerah PDIP semua secara periodik ditingkatkan kepemimpinannya," sambung dia.

Lantas terkait bagaimana peluang Gibran maju Pilkada DKI, Hasto mengatakan, pihaknya akan mengikuti tahapan dengan baik.

Dia menyebut, saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan Pileg dan Pilpres, setelah itu baru berbicara Pikada.

"Yang bicara cocok atau tidak Gibran sebagai Cagub DKI Jakarta, kan rakyat, nanti ada ukurannya. Prestasinya bagaimana di Solo, itu yang harus dilakukan terlebih dahulu," tandasnya.

PDIP Siap Terima Kaesang

Kabar terkait putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep yang ingin terjun ke dunia politik terus menyeruak. 

Keinginan Kaesang itu pun disambut baik oleh berbagai partai politik. Tak terkecuali partai yang membesarkan nama orang tuanya yakni PDIP.

Merespons keinginan Kaesang, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya akan menerima putra kedua Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bila ingin berkarya di politik melalui PDIP, mengikuti jejak Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming.

"Di PDIP tak dikenal yang namanya satu keluarga inti (ayah, ibu, anak) berada dalam partai politik yang berbeda-beda," kata Hasto kepada wartawan, Minggu (29/1/2023).

Karena itu, Hasto menilai akan lebih baik bila Kaesang masuk ke PDIP dimana Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka (Kakak kandung Kaesang) adalah kader PDIP.

"Ya sekiranya Kaesang mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," ucapnya.

Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun.

"Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," jelas dia.

Politikus asal Yogyakarta ini menegaskan, bahwa PDIP sangat terbuka untuk Kaesang bergabung dan mengajukan permohonan bergabung ke PDIP.

Sebab dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif sehingga siapa pun itu, harus mengajukan permohonan kalau mau bergabung ke PDI Perjuangan.

"Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," terangnya.

Kepentingan kolektif partai ini, lanjut Hasto, didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita bung karno dalam pemberdayaan wong cilik, rakyat marhaen.

"Karena itu lah harus muncul sebagai sebuah kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," jelas Sekjen PDIP.

Bagi PDIP, lanjut Hasto, pendidikan politik dari keluarga itu sangat penting. Karena itu pula dalam aturan pencalegan, misalnya, suami istri dari partai berbeda tidak bisa dijadikan sebagai caleg.

"Kemudian dalam suatu keluarga itu kan ada pembatasan-pembatasan, dari segi jumlah, kecuali menjadi anggota dan satu keluarga tidak boleh ditugaskan dalam satu tingkatan yang sama," papar dia.

Lebih jauh, Hasto menyontohkan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dengan istrinya atau anaknya, tidak boleh menjadi caleg di dalam level tingkatan yang sama atau satu dapil yang sama.

"Karena itu suatu regulasi, mengigat kami tetap memegang semangat reformasi. Di dalam melakukan rekrutmen (anggota partai, red) memang basisnya keluarga, tetapi terkait dengan hal-hal penugasan (penempatan jabatan, red) satu keluarga itu kami menerapkan berbagai bentuk pembatasan," jelas Hasto.

"Tapi untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali, dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDI Perjuangan," tandasnya.(rpi/muu)

Sentimen: positif (99%)