Kaesang Pangarep (foto: istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menyatakan ketertarikan terjun dunia politik Indonesia belum lama ini. Keinginan Kaesang terjun ke dunia politik ini disampaikannya saat keluarga Jokowi makan siang di sebuah kafe di Solo beberapa waktu lalu.

Ketertarikan Kaesang terjun ke dunia politik mendapat respon Ketua DPW Perindo DIY, Yuni Astuti yang mengatakan Partai Perindo bisa menjadi salah satu alternatif partai yang dipilih Kaesang ketika terjun ke dunia politik. Yuni Astuti mengungkap ada beberapa kesamaan antara Kaesang dengan Partai Perindo, salah satunya adalah ia seorang pengusaha dan cocok dengan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

"Mas Kaesang ini seorang pengusaha. Bisnisnya ada banyak dari kuliner sampai perusahaan game. Sosok Mas Kaesang ini cocok banget dengan Pak Hary Tanoesoedibjo yang selama ini dikenal sebagai sosok pengusaha sukses di Indonesia," ungkap Yuni, Sabtu (28/1/2023). 

Yuni Astuti membeberkan Partai Perindo bisa menjadi pilihan jika Kaesang ingin tampil berbeda dari sang ayah dan kakak sulungnya yang merupakan anggota PDI Perjuangan. Kaesang selama ini dikenal cukup slengekan dan kerap berpikir out of the box di berbagai kesempatan. 

"Pak Jokowi dan Mas Gibran kan sudah identik dengan PDI Perjuangan. Kalau Mas Kaesang ingin tampil beda dari Pak Jokowi dan Mas Gibran ya harus memilih partai yang berbeda agar tidak terkesan mengekor. Kalau ingin tampil beda, ya Mas Kaesang bisa memilih Partai Perindo sebagai tempatnya berlabuh ketika terjun dipartai politik," imbuh Yuni Astuti.

Terkait keinginan maju menjadi eksekutif bukan sebagai legislatif saat berkarir di politik, Yuni Astuti menilai Kaesang sangat memiliki potensi. Kaesang bisa maju sebagai eksekutif salah satunya adalah di DIY, seperti di Kabupaten Sleman atau Kota Yogyakarta.

"Mas Kaesang ini kan istrinya orang Sleman. Jadi bisa saja Kabupaten Sleman menjadi salah satu alternatif jika mau maju sebagai eksekutif. Ada keterikatanlah. Atau bisa juga maju sebagai Walikota Yogyakarta. Kota Yogyakarta dan Kota Solo kan kultur masyarakatnya tidak terlalu jauh berbeda," pungkas Yuni. (Fxh)