Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Adaptasi Kebiasaan Baru
BPS Jatim: Angka Kelahiran Hasil LF SP2020 Alami Penurunan
Infosurabaya.id Jenis Media: News
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur menyebut, hasil Long Form Sensus Penduduk (LF SP2020) yang dilaksanakan hingga tahun 2022, angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) di Jatim mengalami penurunan.
Suyanto Fungsional Statistis Ahli Madya BPS Jatim, menyatakan bahwa angka penurunan fertilitas di Jatim itu terjadi dalam lima dekade terakhir.
“Sensus penduduk 1971 mencatat angka TFR sebesar 4,72 yang berarti seorang perempuan di Jatim melahirkan sekitar empat hingga lima anak selama masa produksinya. Sementara itu, LF SP2020 mencatat TFR sebesar 1,98 yang berarti hanya sekitar dua anak yang dilahirkan di Jatim,” ucapnya dalan Press Conference di Kantor BPS Jatim, Senin (30/1/2023).
Sementara angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau Age Spesific Fertility Rate (ASFR), untuk periode tiga tahun terakhir sebelum FR SP2020, ia mengatakan yang terjadi pada kelompok usia muda rendah, semakin bertambah umur semakin banyak, dan puncaknya pada perempuan usia 25-29 tahun. Kemudian setelah melewati kelompok umur tersebut, anak yang dilahirkan mengalami penurunan.
“Angka kelahiran sekitar 31 kelahiran diantara 1.000 perempuan umur 15-19 tahun, kemudian angka kelahiran meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 101-102 per-1.000 perempuan umur 20-24 tahun. Puncaknya terdapat sekitar 113 kelahiran dari setiap 1000 perempuan umur 25-29 tahun, dan kelompok umur selanjutnya 45-49 tahun menurun menjadi 2 kelahiran per-1.000 perempuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR), ia mengatakan, dalam LF SP2020 tercatat CBR sebesar 14,62 atau terdapat 14-15 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk di Jatim.
Sementara angka kematian maternal atau Angka Kematian Ibu (AKI), sebesar 184 atau terdapat 184 kematian perempuan saat hamil, saat melahirkan, atau saat masa nifas per-100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) yang terjadi pada umur 0-11 tahun sebesar 13,49. Untuk angka kematian anak atau Child Mortality Rate (CMR) usia 1-4 tahun sebesar 2,16 atau terdapat sekitar 2 kematian selama satu tahun di antara 1.000 kelahiran hidup.
“Dan angka kematian balita atau Under 5 Mortality Rate (U5MR) sebesar 15,64 artinya dari setiap 1.000 balita di Jatim, 15-16 diantaranya tidak berhasil mencapai umur tepat lima tahun,” pungkasnya.(ris/ipg)
Sentimen: negatif (98.8%)