Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Partai Terkait
Soal Satu Keluarga Harus Satu Partai, Pakar: Pemikiran Hasto Usang
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut, satu keluarga tidak boleh berbeda pilihan politik dinilai merupakan pemikiran politik yang usang. Sebelumnya, elite PDIP itu menyebut, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak mengenal berbeda pilihan politik dalam satu keluarga.
Penawaran Hasto ini sebelumnya merespons Kaesang Pangerap yang ingin terjun ke politik. PDIP terbuka menerima Kaesang, yang sejalan dengan Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.
“Pemaksaan Hasto terhadap kader harus membawa serta sekeluarga menjadi pemilih PDIP atau menjadi kader PDIP, ini membuktikan masih jalankan politik zaman usang, di mana faktor besarnya partai bukan karena ideologi dan gagasan politik, melainkan karena faktor diktatorship,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada JawaPos.com, Minggu (29/1).
Dedi mengamini, aturan itu sah-sah saja dibuat di internal PDIP. Namun, terkesan ada sikap ingin memonopoli Joko Widodo.
“Sah saja aturan partai dibuat untuk internal mereka, tetapi statemen Hasto jelas tidak membuktikan situasinya, dan ada nuansa memonopoli Jokowi, meskipun itupun tidak keliru,” cetus Dedi.
Sebelumnya, keinginan Kaesang Pangerap untuk terjun ke politik mendapat respons dari PDIP. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengutarakan, pihaknya akan terbuka menerima Kaesang, mengikuti jejak Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hasto, PDIP tak kenal berbeda politik dalam satu keluarga inti. Karena itu, akan lebih baik jika Kaesang bergabung ke PDIP.
“Ya sekiranya (Kaesang) mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda,” ucap Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
Hasto menilai, komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun. Menurut Hasto, itu akan menunjukkan emosional politik.
“Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga,” ucap Hasto.
Politikus asal Jogjakarta ini memastikan, PDIP sangat terbuka bagi Kaesang untuk terjun ke politik dan bergabung dengan PDIP. Menurutnya, dalam konteks keanggotaan, harus mengajukan permohonan jika ingin bergabung ke PDIP.
“Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai,” ucap Hasto.
Bagi PDIP, lanjut Hasto, pendidikan politik dari keluarga sangat penting. Karena itu, dalam aturan pencalegan, misalnya, suami istri dari partai berbeda tidak bisa dijadikan sebagai caleg.
“Kemudian dalam suatu keluarga itu kan ada pembatasan-pembatasan, dari segi jumlah, kecuali menjadi anggota dan satu keluarga tidak boleh ditugaskan dalam satu tingkatan yang sama,” pungkas Hasto.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Muhammad Ridwan
Sentimen: positif (97.7%)