Sentimen
Positif (97%)
27 Jan 2023 : 14.00
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Desa Wisata di Bali Bertambah Jadi 238, Hanya 30 Masuk Kategori Maju dan Mandiri

27 Jan 2023 : 14.00 Views 2

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Desa Wisata di Bali Bertambah Jadi 238, Hanya 30 Masuk Kategori Maju dan Mandiri

Merdeka.com - Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat saat ini terdapat 238 desa wisata di Pulau Dewata. Jumlahnya meningkat dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Sebelumnya, hanya terdapat 179 desa wisata yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. "Yang sudah ditetapkan ada 238 desa wisata. Sebelum pandemi Covid-19 kalau tidak salah ada 179 desa wisata, akhirnya dengan pandemi Covid-19 kemarin, banyak bermunculan desa wisata sampai sekarang 238 desa wisata," kata Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Adi Laksana, saat dihubungi, Kamis (26/1).

Desa wisata menjamur, karena pada saat pandemi Covid-19 banyak warga yang menjadi pelaku pariwisata kembali ke desa. Mereka mengembangkan desanya menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Dan itu salah satunya dilakukan pelaku-pelaku pariwisata yang dulunya kerjanya di pariwisata ingin membangun desanya kembali," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Namun, dari 283 desa wisata itu, hanya ada 30 desa wisata kategori maju dan mandiri. Rinciannya, ada 101 desa wisata kategori rintisan, 107 kategori berkembang, 27 kategori maju, dan 3 desa wisata kategori mandiri.

Adi Laksana menyebutkan bahwa untuk membangun desa wisata menjadi kategori maju atau mandiri bergantung atas komitmen semua pihak termasuk pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat desa.

"Tidak serta merta pengelola saja yang bergerak. Karena kalau bicara desa tidak lepas dengan adanya dorongan Desa Dinas. Terutamanya kepala desanya yang harus memberikan motivasi ke masyarakat yang mau membangun desa wisata dengan tata kelolanya," jelasnya.

Selain itu, proses pengelolaan desa wisata berlangsung lama dan tidak gampang.
"Harus berkorban dulu dalam artian harus rela mengabdi dan tidak ujuk-ujuk kita minta bantuan saja. Dalam hal pengabdian itu harus punya inovasi yang harus dikembangkan," ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa masih banyak desa wisata yang tidak berjalan karena kurangnya inovasi dan belum ada keunikan yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan lain sebagainya. Saat ini desa wisata yang stagnan itu belum ada yang tutup. [yan]

Baca juga:
Sandiaga Uno Target Jumlah Turis China ke Indonesia Tembus 2.500 Orang per Hari
Ketika Pengelola Wisata di Bali Andalkan Kunjungan Turis China
Terjebak Air Laut Pasang, Dua Bule Rusia Dievakuasi dari Atas Bebatuan di Pantai Bali
Tidak Ada Pemeriksaan Khusus Covid-19 Bagi WN China Masuk Bali
RS Internasional Bali Rampung Akhir 2023, WNI Diharapkan Tak Berobat ke Luar Negeri
Polisi Selidiki Dugaan Bule Australia Dirampok dan Dianiaya di Bali

Sentimen: positif (97.7%)