Sentimen
Negatif (76%)
30 Jan 2023 : 01.07

BKKBN Ungkap Alasan Resesi Seks Tak Terjadi di Indonesia Karena..

30 Jan 2023 : 01.07 Views 2

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

BKKBN Ungkap Alasan Resesi Seks Tak Terjadi di Indonesia Karena..

Reporter: Tiyo Bayu Nugro|

Editor: Tiyo Bayu Nugro|

Minggu 29-01-2023,07:40 WIB

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.-Twitter/@BKKBNofficial-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ungkap alasan resesi seks tak terjadi di Indonesia karena hal ini.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Apa Kabar Indonesia Malam yang disiarkan di Jakarta, Sabtu, 28 Januari 2023.

Hasto Wardoyo menilai alasan resesi seks tidak terjadi di Indonesia karena hampir semua keluarga fokus untuk melakukan prokreasi atau menghasilkan keturunan.

"Orang mau berkeluarga di Indonesia cenderung untuk prokreasi atau mendapatkan keturunan," kata Hasto.

BACA JUGA:One Piece: Mengenal Sosok Gorosei yang Ikut Admiral Kizaru Untuk Tangkap Mugiwara Luffy dan Vegapunk

BACA JUGA:One Piece: Terungkap! Ini Nama Gorosei yang Ikut Admiral Kizaru Untuk Tangkap Luffy dan Vegapunk

"Itu hampir 99 persen, coba tanyakan ke pasangan usia subur atau orang yang baru menikah, tujuannya pasti prokreasi," sambungnya.

Hasto Wardyono menuturkan bahwa adanya adat, budaya dan agama yang dianut kuat dalam masyarakat juga punya pengaruh dalam berkeluarga.

Lantaran hal tersbeut telah mempengaruhi tujuan keluarga untuk melakukan prokreasi atau menjalin hubungan menjadi suami istri guna menghasilkan keturunan.

Tujuan untuk prokreasi akhirnya membuat Indonesia memiliki jumlah rata-rata pernikahan mendekati dua juta pasangan setiap tahunnya.

BACA JUGA:Link Download MB WhatsApp v9.35 Untuk iOS 2023, Bisa Tolak Panggilan WA dari Siapapun dan Anti Kedaluwarsa

BACA JUGA:Link Download GB WhatsApp v19.20 Update 2023 Buat Android: Bisa Kontrol Panggilan WA dan Kualitas Video HD

Dari pernikahan tersebut, diketahui 80 persen atau sekitar 1,6 juta perempuan hamil di tahun pertamanya menikah.

"Makanya di Indonesia satu tahun yang lahir hampir 4,8 juta," ucap Hasto sebagaimana dilansir Antara.

Sumber:

Sentimen: negatif (76.2%)