Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: bandung, Yogyakarta, Ende
Tokoh Terkait
Mengenal Inggit Ganarsih, Sosok yang Disinggung dalam Pesan Megawati ke Ridwan Kamil
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memperjuangkan Inggit Garnasih sebagai pahlawan nasional.
Inggit, sosok perempuan yang disinggung dalam pesan Megawati tersebut, tak lain adalah istri kedua ayahnya yang merupakan Presiden ke-1 Sukarno atau Bung Karno.
Baca juga: Pesan Megawati ke Ridwan Kamil: Perjuangkan Ibu Inggit Garnasih Jadi Pahlawan Nasional
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela-sela acara senam Sicita dan program penghijauan nasional PDI-P yang digelar di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
"Maka, tadi saya sampaikan pesan Ibu Megawati kepada Pak Ridwan Kamil terkait dengan Ibu Inggit. Mari kita perjuangkan sebagai pahlawan nasional," kata Hasto dalam pidatonya, Sabtu.
Berikut ulasan lengkapnya mengenai sosok Inggit.
Istri setiaInggit merupakan istri kedua Sukarno. Keduanya menikah pada 24 Maret 1923.
Selama menjadi istri Sukarno, Inggit selalu setia menemani dalam setiap jengkal kehidupan Sukarno.
Ketika Sukarno ditangkap di Yogyakarta, 29 Desember 1929, Inggit tidak pernah lelah memberikan semangatnya kepada Sukarno.
Kendati demikian, pada 1942, Sukarno dan Inggit memilih untuk bercerai, karena Sukarno hendak menikahi Fatmawati, gadis yang ia temui ketika sedang menjalani pembuangan di Flores.
Makna GarnasihInggit Garnasih sebenarnya hanya terlahir dengan nama Garnasih. Nama Garnasih sendiri rupanya adalah sebuah singkatan dari kesatuan kata Hegar Asih, di mana Hegar berarti segar dan Asih berarti kasih sayang.
Nama Inggit kemudian menyertai nama depannya yang berasal dari jumlah uang seringgit.
Asal-usul nama Inggit Garnasih ini dilihat dari masa kecil Inggit, di mana ia merupakan gadis tercantik di tempat ia tinggal.
Di antara mereka beredar kata-kata bahwa mendapatkan senyuman dari Garnasih ibarat mendapat uang seringgit.
Sejak saat itu, nama Inggit pun diletakkan sebagai nama depannya.
Masa KecilInggit lahir di Desa Kamasan, Jawa Barat, 17 Februari 1888. Ketika masih remaja, Inggit menjadi kembang desa di kampungnya.
Banyak pria yang berusaha mendekat dan ingin mencuri hatinya. Ia juga pernah dipersunting oleh Nata Atmaja, Patih di Kantor Residen Priangan.
Namun, pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Setelah itu, Inggit menikah lagi dengan Haji Sanusi, seorang pengusaha yang juga aktif di Sarekat Islam.
Pertemuan dengan SukarnoPernikahan Inggit dan Haji Sanusi semula berjalan baik-baik saja, sampai akhirnya Sukarno datang.
Inggit memang kerap ditinggal oleh Haji Sanusi karena terlalu sibuk. Pada waktu itu, Sukarno sebenarnya sudah memiliki istri, yaitu Siti Oetari.
Namun, rasa cinta Sukarno kepada Oetari lebih condong seperti cinta kepada saudara. Soekarno akhirnya menceraikan Oetari, begitu pula Inggit.
Akhirnya, Inggit dan Sukarno pun menikah di rumah orang tau Inggit di Bandung. Inggit selalu setia menemani setiap jengkal kehidupan Sukarno dalam proses pendewasaan.
Ketika Sukarno ditangkap di Yogyakarta, 29 Desember 1929, Inggit tidak pernah lelah memberikan semangatnya kepada Soekarno.
Selain itu, selama Sukarno dibui, ia juga berperan sebagai perantara agar suaminya tersebut dapat terus berhubungan dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.
Kisah cinta keduanya tampak sangat indah, sebelum akhirnya Sukarno bertemu dengan Fatmawati sewaktu ia menjalani pembuangan ke Ende, Flores, tahun 1933.
Setelah bebas, pada 1942, Sukarno meminta izin kepada Inggit untuk menikahi Fatmawati.
Permintaan tersebut lantas ditolak mentah-mentah oleh Inggtis. Ia tidak ingin dimadu. Akhirnya, Sukarno dan Inggit memutuskan untuk bercerai.
Referensi:
Sianipar, Wentina Magdalena. (2021). Cinta Platonis Seorang Inggit Garnasih. Intisari. hlm 52-61.(Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Nibras Nada Nailufar, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
-. - "-", -. -Sentimen: positif (98.4%)