Sentimen
Negatif (88%)
27 Jan 2023 : 17.11
Informasi Tambahan

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Nasional BMKG: Antisipasi Musim Kemarau Maret-Mei 2023 Pusat Pemberitaan

27 Jan 2023 : 17.11 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Nasional
                                                    BMKG: Antisipasi Musim Kemarau Maret-Mei 2023
                                                    
                                                        
                                                        
                                                        Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Pemerintah daerah (pemda) diimbau untuk waspada serta bersiaga menghadapi musim kemarau pada Maret hingga Mei 2023. Terutama daerah yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, musim kemarau tersebut berpotensi mengakibatkan kebakaran dan lahan (karhutla). Menurutnya, periode bulan tersebut, ancaman karhutla semakin tinggi.

"Pemerintah daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan. Sekaligus antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan," kata Dwikorita dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (27/1/2023).

Menurutnya, berdasarkan prediksi BMKG, terdapat potensi terjadinya penurunan curah hujan setelah 3 tahun terakhir yakni 2020, 2021, 2022. Di mana terjadi La Nina yakni kondisi curah hujan diatas normal. 

"Sehingga dikhawatirkan dapat terjadi peningkatan potensi Karhutla. Seperti yang terjadi pada tahun 2019," jelasnya.

Musim kemarau tersebut, lanjut Dwikorita, sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada Oktober tahun 2022 lalu. Di mana diprediksikan kondisi La Nina akan makin melemah dan transisi menuju kondisi netral.

"BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, pemprov, dan pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan. Sekaligusperingatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)," ujarnya.

Sentimen: negatif (88.9%)