Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BRI
Event: vaksinasi
Kab/Kota: Bogor
Kasus: covid-19
Heboh KLB Campak 18 Kasus di Tenjo Bogor, Begini Penjelasan Dinkes
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM -- Warga Tenjo, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan kejadian luar biasa (KLB) kasus campak. Berdasarkan informasi yang beredar, diberitakan bahwa di wilayah tersebut terdapat 18 kasus campak dalam waktu yang bersamaan.
Hal tersebut terjadi diduga karena warga di wilayah Tenjo Kabupaten Bogor tidak mencapai target imunisasi di tahun 2022.
"Di Tenjo masih di bawah 95 persen cakupan imunisasinya. Sekitar 83 persen capaiannya," ujar Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi dilansir dari Suara.com.
Baca Juga: Profil Tunangan Richard Eliezer Ling Ling
Menurutnya untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, idealnya imunisasi masing-masing wilayah mencapai angka 95 persen.
Agus menjelaskan bahwa tak tercapainya target imunisasi di wilayah Tenjo disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena saat itu seluruh tenaga kesehatan disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Kita kemarin fokus pandemi, jadi hampir secara keseluruhan terjadi penurunan angka imunisasi dasar, termasuk campak," tutur Agus.
Namun ia menjelaskan bahwa KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor itu terjadi pada bulan Juli 2022. Adapun saat ini kasus tersebut sudah selesai dan kondisinya aman.
Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Wajib Tunjukkan QR Code, Begini Aturan MyPertamina
Menurut Agus, Dinkes Kabupaten Bogor awalnya menerima informasi mengenai adanya empat kasus campak di wilayah Tenjo. Pihaknya langsung menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat.
Hasil kroscek lapangan, terdapat 18 kasus terkonfirmasi campak di satu lingkungan yang sama. Saat itu pula Dinkes menetapkan status KLB dan bersurat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor.
"Kami laporkan pada Juli 2022, di surat yang kami layangkan ke Pak Plt Bupati. Kasus yang sifatnya potensi KLB kita bersurat ke Plt Bupati," ujar Agus.
Ia menuturkan, beberapa upaya yang dilakukan kepada 18 penderita campak yaitu berupa penanganan melalui puskesmas setempat. Satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jumat 27 Januari 2023 Turun
"Tidak ada satupun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan, karena campak bisa dicegah dengan imunisasi," tutur Agus.
Saat itu juga, Dinkes Kabupaten Bogor langsung menggelar imunisasi massal berbarengan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
"Semua tanpa melihat status vaksin, kita imunisasi masal campak, yang digabungkan kegiatannya dengan BIAN. Mau campak atau belum, kita imunisasi," ujar dr Agus.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebutkan bahwa status KLB di Tenjo berakhir dalam 10 hari sejak ditemukannya 18 kasus campak.
Baca Juga: Lowongan Kerja BRI 2023, Simak Syarat dan Dokumen yang Harus Dipersiapkan!
"(KLB) kita lakukan dua kali masa inkubasi. Setelah 20 hari kita pantau tidak ada kasus tambahan, jadi KLB-nya sudah selesai saat itu," kata Adang.
Sentimen: negatif (76.2%)