Sentimen
Positif (99%)
27 Jan 2023 : 03.44
Informasi Tambahan

BUMN: BTN

Kasus: covid-19, pengangguran

Biaya Pandemi Setara Bangun Dua IKN

27 Jan 2023 : 03.44 Views 3

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Nasional

Biaya Pandemi Setara Bangun Dua IKN

JAKARTA -- Pemerintah mengeluarkan anggaran lebih dari seribu triliun rupiah untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, jumlah pembiayaan yang dikeluarkan negara untuk menangani pandemi bisa untuk membangun dua ibu kota negara (IKN).

Menkeu menyebutkan, kebutuhan pembiayaan pada masa awal pandemi, yaitu pada 2020 mencapai Rp 1.645,3 triliun. Jumlah itu naik sekitar Rp 900 triliun dari APBN yang sebesar Rp 741,8 triliun. "Itu sudah bisa dapat dua IKN kalau saya sampaikan ke Presiden," kata Sri dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1).

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencapai Rp 460 triliun. Dana tersebut berasal dari berbagai sumber, tak hanya APBN.

Menkeu menjelaskan, kenaikan signifikan pembiayaan terjadi karena pendapatan negara terpukul akibat kegiatan ekonomi terhenti, sementara belanja negara meningkat signifikan untuk membantu masyarakat.

Implikasinya, defisit APBN diperlebar menjadi Rp 1.039,2 triliun atau 6,34 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020, yang harus dibiayai oleh pemerintah. Padahal sebelumnya, defisit APBN direncanakan hanya Rp 307,2 triliun atau 1,76 persen PDB.

Menkeu mengatakan, perubahan target defisit dan rencana kebutuhan pembiayaan tersebut tak hanya diubah satu kali, di tengah dinamisnya kondisi pandemi kala itu. Namun pada akhirnya, menurut dia, realisasi defisit pada 2020 sebesar Rp 947 triliun.

 


Dalam situasi pandemi tidak ada alasan untuk tidak melakukan tindakan apa pun hanya karena tidak ada uang.

SRI MULYANI, Menteri Keuangan. 

 

Di sisi lain, pembiayaan defisit juga tidak mudah dilakukan karena pandemi turut menekan pasar modal dan pasar obligasi, sehingga terbitlah kesepakatan bersama antara Menkeu Sri bersama gubernur Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pembagian beban dalam membiayai anggaran pandemi.

Oleh karena itu, Sri tak menampik bahwa pandemi Covid-19 benar-benar mengubah kebijakan fiskal di Indonesia dan membuat APBN lebih fleksibel. "Namun, tetap di situasi pandemi, kami saat itu menyediakan berapapun yang dibutuhkan untuk menangani Covid-19. Jadi dalam situasi pandemi tidak ada alasan untuk tidak melakukan tindakan apa pun hanya karena tidak ada uang," ujar Sri Mulyani.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, anggaran PEN yang dikucurkan pemerintah sepanjang 2020-2022 mencapai Rp 1.645,45 triliun. "Anggaran ini merupakan bentuk kerja kita bersama dan kerja bersama kita," kata Suahasil yang juga menghadiri Rakernas PC-PEN.

Ia memerinci, realisasi anggaran PEN pada 2022 sebesar Rp 578,85 triliun (sudah diaudit). Jumlah itu terdiri atas anggaran kesehatan senilai Rp 62,67 triliun, perlindungan sosial Rp 216,59 triliun, program prioritas sebanyak Rp 65,22 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 172,99 triliun, serta insentif usaha senilai Rp58,38 triliun.

Kemudian pada 2021, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 655,1 triliun, terdiri atas anggaran kesehatan senilai Rp198,1 triliun, perlindungan sosial Rp 167,7 triliun, program prioritas kementerian/lembaga sebanyak Rp 105,6 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp116,2 triliun, serta insentif usaha senilai Rp 67,67 triliun.

Adapun pada 2022, anggaran yang disalurkan melalui program PEN adalah sebesar Rp 414,5 triliun (belum diaudit). Berbagai kucuran dana PEN tersebut, menurut Suahasil, menjadi dasar perekonomian Indonesia bisa tumbuh dengan baik. "Ketika kita ada di jurang, bisa ditahan oleh PEN untuk tidak turun terlalu dalam dan kemudian kita naikkan lagi pertumbuhannya," ucap dia.

Menurut dia, angka pengangguran terbuka yang cukup tinggi pada 2020 pun berhasil diturunkan berkat program PEN, begitu pula dengan jumlah penduduk miskin yang sempat meningkat pada 2020.

Dengan demikian, program tersebut bisa menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 serta rasio gini yang mengukur kesenjangan, sehingga hal tersebut menjadi keberhasilan RI.

Proyeksi pertumbuhan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pemulihan ekonomi nasional berlanjut pada 2022. Airlangga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 akan mencapai 5,3 persen (yoy). "Konsumsi, investasi, dan ekspor menggerakkan perekonomian nasional,” kata Airlangga.

Airlangga menilai, konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari target perkiraan dengan defisit APBN telah kembali ke bawah 3 persen dari PDB, yakni 2,38. Pada tahun lalu, menurut Airlangga, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 455,62 triliun untuk program PC-PEN.

Dari jumlah tersebut, anggaran yang terserap sebesar 91 persen atau Rp 414,5 triliun dengan fokus pemulihan konsumsi masyarakat dan investasi.

“Inflasi tetap terkendali 5,51 persen pada 2022. Ini hasil koordinasi usaha ekstra pemerintah pusat dan daerah, serta peran Kementerian Dalam Negeri juga sangat penting,” katanya. Baca Selengkapnya';

").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; // window.fbAsyncInit = function() { // FB.init({ // appId: '700754587648257', // xfbml: true, // version: 'v14.0' // }); // }; // (function(d, s, id) { // var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; // if (d.getElementById(id)) { // return; // } // js = d.createElement(s); // js.id = id; // js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; // fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); // } // (document, 'script', 'facebook-jssdk')); // $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { // url = window.location.href; // s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); // c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); // content = c + " - " + s; // if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { // img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); // FB.ui({ // method: 'share_open_graph', // action_type: 'og.shares', // action_properties: JSON.stringify({ // object: { // 'og:url': url, // 'og:title': "", // 'og:description': c, // 'og:og:image:width': '610', // 'og:image:height': '409', // 'og:image': img // } // }) // }); // console.log(img); // } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { // window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); // } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { // window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); // } // return false; // }); });

Sentimen: positif (99.9%)