Tolak Sel Isolasi, Puluhan Tahanan di Texas Mogok Makan
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Pejabat TDCJ mengklaim ada 72 tahanan yang memulai aksi mogok makan yang berlangsung sejak dua minggu, tepatnya dimulai 10 Januari lalu. Saat ini, ada 38 yang tetap bertahan menolak untuk makan.
Namun, kelompok advokasi mengatakan setidaknya ada 138 orang yang terlibat dalam aksi mogok makan.
Tiga bulan sebelum melakukan aksi pemogokan, para narapidana dikabarkan telah memberikan daftar keluhan dan tuntutan tertulis kepada otoritas penjara.
Dalam dokumen itu, mereka mengatakan bahwa mereka menderita selama di dalam sel isolasi, karena perlakuan dan kondisi yang tidak manusiawi, kerugian mental, fisik dan emosional jangka panjang yang dialami.
Seorang advokat yang mewakili aksi mogok makan, Brittany Robertson, juga menggambarkan keadaan sel isolasi yang suram.
“Sebagian besar unit tidak mengizinkan panggilan, tidak ada kunjungan kontak, tidak ada pengawasan atau proses pengaduan yang efektif. Surat tertunda hingga satu bulan, ada kekurangan staf dan tanpa pemeriksaan keamanan banyak kasus bunuh diri,” kata Robertson kepada Guardian, yang dimuat World Socialist Web.
Pengurungan isolasi yang berkepanjangan telah lama dikenal sebagai bentuk penyiksaan psikologis jangka panjang dan tidak manusiawi kepada narapidana.
Menurut Direktur Lab Inovasi Penjara di Lyndon B. Johnson School of Public Affairs di bawah Universitas Texas, ada banyak penelitian yang telah membuktikan kondisi tersebut.
"Hanya dalam beberapa hari orang mengalami penurunan mental, dapat mengembangkan ide bunuh diri dan mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD)sesudah di dalam kurungan isolasi,” katanya.Sejauh ini, Texas telah menahan lebih dari 3000 narapidana di dalam penjara. Lebih dari 500 orang telah ditahan di sel isolasi setidaknya selama 10 tahun dan 138 selama setidaknya 20 tahun, yang menjadikan penjara Texas sebagai penjara dengan jumlah tahanan terbanyak dan terlama yang ditahan di sel isolasi.
Sentimen: negatif (100%)