Jakarta - Rencana kenaikan biaya perjalanan ibadah haji yang dilakukan oleh Kemenag dikeluhkan sejumlah calon jemaah haji yang sebelumnya mengalami penundaan keberangkatan ke tanah suci.

Salah satunya adalah Muzakir, seorang warga Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Jombang calon jemaah haji yang telah tiga kali mengalami penundaan keberangkatan ke tanah suci.

Menurut Muzakir kenaikan BPIH dianggap sangat tinggi dan memberatkan dirinya.

Karena meski ia telah melunasi bpih pada tahun 2020, namun jika terjadi kenaikan maka bisa jadi ia harus menambah sekitar Rp30 juta.

Muzakir dan sejumlah calon jamaah haji lainnya berharap pemerintah mempertimbangkan kembali rencana kenaikan ongkos naik haji tersebut. 

Sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan kenaikan biaya haji dari Rp39 menjadi Rp69 juta pada tahun 2023.

Kenaikan itu dinilai Kemenag sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan.

Kementerian Agama mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 1444 Hijriyah atau 2023 masehi yang ditanggung jemaah naik menjadi Rp690.193.733 dari sebelumnya Rp39,8 juta rupiah.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas di hadapan komisi VIII DPR RI.(awy)