Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: BTN
Kab/Kota: bandung, Bekasi, Cianjur, Ende
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Cerita Salsa yang Selamat dari Racun Wowon
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
OLEH RIGA NURUL IMAN, ALI MANSUR
Salsa (13 tahun) selamat dari kekejian Wowon Erawan alias aki. Ia punya firasat buruk saat hendak diajak ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Di lokasi inilah, ibu dan dua kakak Salsa meninggal dunia setelah diracun oleh Wowon. Salsa pun selamat dari pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, yang tak lain merupakan ayah tirinya.
Salsa adalah anak ketiga dari Ai Maimunah (40). Sedangkan Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17), dua korban lain yang meninggal diracun di Bekasi, tak lain merupakan kakak kandung Salsa. Ketiganya adalah anak kandung dari Maemunah dengan mantan suaminya. Saat diajak ke Bekasi, Salsa enggan ikut ibu dan kakaknya.
“Salsa tidak mau ikut ke Bekasi karena sering muntah jika bepergian jauh, tapi sebenarnya memang tidak mau ikut ke Bekasi,” ujar Salsa kepada wartawan di Cianjur, Ahad (22/1).
Menurut Salsa, ia tidak mau ikut karena merasa takut dengan sosok ayah tirinya itu. Bahkan, ia mengaku sempat diancam akan dicelakai apabila melaporkan keberadaan kontrakan Wowon di Cianjur pada keluarga dari ibunya. Hal ini juga, menurut Salsa, yang membuatnya menolak ikut ke Bekasi sehingga selamat dari kebiadaban Wowon.
Salsa mengatakan, ia awalnya tinggal di Cibalagung. Ibunya lantas bercerai dengan ayah kandung Salsa yang bernama Didin. Setelah menikah dengan Wowon, keluarga diajak pindah ke kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi, Cianjur.
“Salsa diminta ayah tiri kalau ada yang nanya di mana, bilangnya ngontrak di Bandung, tidak boleh bilang di Cianjur,” kata Salsa. Jika tidak dituruti, Salsa dan keluarga diancam akan celaka. Sejak saat itu, Salsa merasa sangat takut dengan Wowon.
Dari pengakuan Salsa, ia memang tidak terlalu dekat dengan ayah tirinya setelah adanya ancaman tersebut. Salsa pun lebih memilih untuk menjauh. Ketika di rumah pun, Salsa tidak pernah berbicara dengan Wowon.
“Ketika berangkat ke Bekasi pada 8 Januari lalu, Pak Wowon bilang kalau Salsa tidak mau ikut nanti dibawa ke rumah yang di Bandung,” ujar Salsa. Namun, saat itu Salsa tidak yakin akan dibawa ke Bandung.
Salsa sempat diancam akan dicelakai apabila melaporkan keberadaan kontrakan Wowon di Cianjur pada keluarga dari ibunya.
Dari tanggal 8 Januari hingga kejadian pembunuhan pada 12 Januari 2023, Salsa tidak dapat menghubungi kakak dan ibunya. Hal tersebut karena pada saat berangkat ke Bekasi, seluruh alat komunikasi yang dipegang ibu dan kakaknya disita oleh Wowon. Hingga pada akhirnya, Salsa mengetahui ibu kandung dan dua kakaknya meninggal dunia.
Tindak kejahatan yang dilakukan oleh tersangka diduga penipuan dengan modus dapat memberikan kekayaan atau pesugihan. Pelaku dianggap oleh para korbannya memiliki kemampuan spiritual. Tidak sekadar melakukan penipuan, tetapi dalam aksinya tersangka juga membunuh para korbannya.
Polisi menyebut Wowon memiliki enam istri, tiga di antaranya tewas dibunuh. Keenam istri itu masing-masing bernama Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah. Tiga dari enam istrinya, yaitu Wiwin, Halimah, dan Ai Maemunah tewas dibunuh. Halimah diketahui adalah ibu dari Ai Maemunah.
Sebelum menikah dengan Maemunah, Wowon lebih dulu menikahi Halimah. Setelah Halimah tewas, Wowon menikahi Ai Maemunah yang kemudian juga dibunuh dengan diracun di Bantar Gebang, Bekasi. Kemudian, istri Wowon yang bernama Wiwin juga tewas dibunuh. Jasad Wiwin dikubur satu lubang dengan ibunya bernama Noneng yang juga korban kebiadaban pelaku.
Terungkapnya kasus pembunuhan berantai berawal satu keluarga yang ditemukan tidak sadarkan diri di rumah kontrakan kawasan Bantar Gebang, Bekasi, pada Kamis (12/1) lalu. Sebanyak lima orang korban, satu di antaranya anak-anak mengalami keracunan setelah meminum kopi yang sudah dicampur racun.
Halimah dikabarkan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Karangtanjung, di Kampung Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun, Polda Metro Jaya masih menyelidiki kebenaran pengakuan dari salah satu pelaku, Duloh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku Duloh kepada penyidik, Halimah dibunuh medio 2016. “Sementara keterangan pelaku seperti hal tersebut yang disampaikan kepada penyidik Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya,” kata Trunoyudo.
Apabila memang motifnya ekonomi, karena harta orang lain ingin dikuasai, kemudian orang lain dibunuh, ini juga akan dilakukan tracing asset.
TRUNOJOYO WISNU ANDIKO, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya akan melakukan pelacakan aset milik Wowon, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin. Ketiganya merupakan tersangka pembunuhan berantai yang menewaskan setidaknya Sembilan orang. Pelacakan aset dilakukan untuk mendalami motif para tersangka melakukan penipuan menggandakan harta atau pesugihan.
“Apabila memang motifnya ekonomi, karena harta orang lain ingin dikuasai, kemudian orang lain dibunuh, ini juga akan dilakukan tracing asset,” ujar Trunoyudo.
Nantinya, lanjut Trunoyudo, tidak hanya bentuk nominal, tetapi juga dalam bentuk benda. Hasil pelacakan tersebut akan dicocokkan dengan datanya. Kemudian hasil dari penelusuran tersebut akan disampaikan setelah memperoleh titik kesimpulan.
“Masih kami dalami lagi keterangannya, terus sama memang kalau iya dari pelaku, pertanyaannya apa lagi motifnya?” kata Trunoyudo. Baca Selengkapnya';
").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; window.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: '700754587648257', xfbml: true, version: 'v14.0' }); }; (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; } js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (document, 'script', 'facebook-jssdk')); $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { url = window.location.href; s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); content = c + " - " + s; if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); FB.ui({ method: 'share_open_graph', action_type: 'og.shares', action_properties: JSON.stringify({ object: { 'og:url': url, 'og:title': "", 'og:description': c, 'og:og:image:width': '610', 'og:image:height': '409', 'og:image': img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); } return false; }); });Sentimen: negatif (100%)