Sentimen
Negatif (100%)
23 Jan 2023 : 15.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: California, Los Angeles

Kasus: Insiden penembakan, penembakan

Tokoh Terkait

Penembakan Massal di AS saat Imlek, Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

23 Jan 2023 : 15.35 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Penembakan Massal di AS saat Imlek, Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan massal di sebuah kelab malam dekat Kota Los Angeles, Negara Bagian California, Amerika Serikat, pada Sabtu (21/1/2023) malam.

“KJRI [Konsulat Jenderal Republik Indonesia] Los Angeles telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat yang dikutip dari Antara pada Senin (23/1/2023).

PromosiMayoritas Konsumen Pilih Tokopedia Jadi E-Commerce Paling Aman, Tepercaya dan Memuaskan

Penembakan terjadi saat perayaan Imlek yang diadakan di Lai Lai Ballroom & Studio, kelab yang terletak di Monterey Park. Peristiwa itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka.

Polisi melaporkan pelaku adalah pria Asia sempat melarikan diri setelah insiden itu terjadi. Ia kemudian bunuh diri ketika polisi hendak menangkapnya pada Minggu (22/1/2023).

Sheriff Los Angeles County Robert Luna mengatakan motif penembakan itu tidak diketahui. Dia mengidentifikasi tersangka sebagai Huu Can Tran, 72, yang memegang pistol dengan magasin berkapasitas tinggi.

“Kami ingin tahu, kami ingin tahu bagaimana hal mengerikan ini bisa terjadi,” kata Luna kepada wartawan.

Luna mengatakan Tran menodongkan pistol ke dirinya sendiri pada Minggu pagi ketika polisi mendekati sebuah van putih yang dia kendarai di Torrance, sekitar 34 km dari lokasi penembakan di Monterey Park.

Montery Park yang terletak di bagian timur Los Angeles memiliki populasi 61.000 orang dan sekitar 65%penduduk adalah warga keturunan Asia. Itu menurut laporan LA Daily News.

Diduga pelaku melakukan penembakan brutal karena kesal tak diundang ke perayaan Imlek. Namun, polisi masih menyelidiki motif penembakan yang sebenarnya.

Dilansir Bisnis.com dari Los Angeles Times pada Senin, tokoh masyarakat Chester Chong di Monterey Park, suatu kawasan dekat Los Angeles yang dihuni oleh warga Asia-merika, mengungkap kemungkinan motif pelaku marah karena tidak diundang dalam acara pesta dansa Tahun Baru Imlek. Chester mengatakan pemilik sanggar tari di West Garvey Avenue sempat mengadakan acara Imlek pada Sabtu (21/1/2023).

Salah satu pembicaraan yang membuat pelaku kesal, ada seorang wanita diundang ke acara tersebut tetapi suaminya tidak. Maka, Chester meyakini tersangka dari penembakan massal yang terjadi sekitar pukul 22:00 waktu setempat itu adalah suami wanita tersebut, karena terbakar api cemburu.

Chester menjelaskan tidak jarang pemilik sanggar tari tersebut mengadakan acara dan hanya mengundang orang-orang tertentu. Dia menambahkan orang-orang sering marah karena tidak bisa menghadiri acara tersebut. Meski demikian, pihak penyelidik belum menguatkan informasi Chester sebagai motif penembakan massal tersebut.

Sheriff County Los Angeles Robert Luna mengungkapkan pihak polisi menanggapi panggilan darurat tersebut tepat setelah pukul 22.00 waktu setempat. Namun, begitu sampai lokasi kejadian pihak kepolisian sudah melihat orang-orang berbondong-bondong keluar dari tempat tersebut.

“Paramedis mengumumkan ada 10 korban tewas di tempat kejadian,” jelas Robert. Dia menjelaskan pelaku penembakan massal melukai perempuan dan laki-laki. Kondisi korban yang luka tidak bisa diselamatkan karena kritis.

Sebelumnya, polisi mengonfirmasi penembak massal saat perayaan Tahun Baru Imlek 2023 di sebuah kelab malam di Monterey Park, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Sabtu malam, bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri. Penembakan massal itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka.

Melansir BBC, Senin, polisi memastikan pria bersenjata itu sudah meninggal. Polisi mengatakan dia menembak dan bunuh diri di dalam mobil van putih yang dikepung petugas polisi Torrance beberapa jam lalu. Rekaman udara menunjukkan van di tempat parkir berada di antara tiga kendaraan lapis baja, yang disebut BearCats.

Sepuluh petugas bersenjata berat mendekatinya dan memecahkan jendela samping penumpang untuk masuk. Tersangka bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri di dalam van, kata sumber polisi kepada CBS News dikutip BBC, Senin.

Pria bersenjata yang dicurigai itu tewas, menurut mitra BBC di AS, CBS News. Sumber penegak hukum mengatakan kepada media massa pelaku tampaknya menembak dan bunuh diri di dalam van putih yang dikepung petugas Torrance beberapa jam yang lalu.

Media AS terkemuka lainnya termasuk LA Times juga melaporkan hal serupa. Namun, polisi secara resmi mengonfirmasi hal ini dalam sebuah pernyataan atau mengonfirmasi bahwa orang yang dibarikade di dalam van putih adalah orang yang sama yang membunuh 10 orang di Monterey Park.

Monterey Park, Californiam, Los Angeles AS pada Sabtu malam lalu berubah menjadi tragedi akibat penembakan massal yang sedikitnya menewaskan 10 orang. Selain itu, ada 10 orang terluka dan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Melansir BBC, Senin, polisi memburu seorang pria bersenjata yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan di kelab malam Star Ballroom Dance Studio.

Pria bersenjata itu menembaki sebuah studio tari yang sibuk di pusat kota. Tragedi penembakan itu termasuk penembakan massal paling mematikan di California. Penembakan di Monterey Park yang memiliki populasi Asia-China besar terjadi tak lama setelah ribuan orang berkumpul untuk festival Tahun Baru Imlek.

Monterey Park merupakan tempat perayaan Tahun Baru Imlek yang disiapkan untuk selama dua hari, Sabtu-Minggu (22/1/2023) waktu setempat. Ribuan orang merayakan penyambutan Tahun Baru Imlek di lokasi tersebut. Sebagai tindakan pencegahan dan untuk keselamatan semua orang, Pemerintah Kota mengumumkan pembatalan hari kedua festival. Kejahatan rasial anti-Asia telah meningkat di AS.

 

Sentimen: negatif (100%)