Sentimen
Negatif (61%)
21 Jan 2023 : 22.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Angka Kemiskinan DIY Mencapai 463.630 Jiwa, Termiskin se-Jawa

21 Jan 2023 : 22.17 Views 6

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Angka Kemiskinan DIY Mencapai 463.630 Jiwa, Termiskin se-Jawa

Yogyakarta: Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin se-Pulau Jawa pada 2022. Data tersebut mencatatkan angka kemiskinan di DIY sebesar 463.630 jiwa atau 11,49 persen. 
 
Posisi DIY diikuti Jawa Tengah yang angka kemiskinannya 10,98 persen dan Jawa Timur 10,49 persen. Setelahnya, ada Jawa Barat dengan angka kemiskinan 7,98 persen, Banten 6,24 persen, dan DKI Jakarta 4,61 persen. 
 
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Benny Suharsono, mengatakan angka tersebut tak sepenuhnya bisa menjadi kacamata untuk melihat Kota Gudeg. Ia menilai ada berbagai data yang bisa jadi perbandingan. 

-?

- - - -
"Kita bicara statistik. Kalau dibaca kuarter itu memang naik, tapi kalau bicara year to year itu turun. Mohon tidak dibaca sepenggal itu," kata Benny di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat, 20 Januari 2023. 
 
Ia mengatakan data yang dirilis BPS tersebut merupakan data semester kedua pada September 2022. Sementara, semester sebelumnya angka kemiskinan DIY sebesar 454.760 (11,34 persen).
 
"Maka kamilah diproklamasikan DIY provinsi termiskin se-Jawa. Sekali lagi statistik soal angka," ujarnya. 
 
Menurut dia, catatan itu menjadi anomali jika membandingkan sejumlah hal lain. Misalnya, soal usia harapan hidup, angka kebahagiaan, angka harapan rata-rata lama sekolah, dan indeks kesejahteraan. 
 
"Apa mungkin kemiskinan ekstrem melonjak tinggi angka-angka tadi tidak menjadi bagian diskusi," ucapnya. 
 
Usia harapan hidup di DIY disebut tertinggi di Indonesia, yakni 75,08 tahun. Sementara, angka harapan rata-rata lama sekolah di DIY juga dinilai tertinggi di Indonesia pada posisi 15,65 tahun. Pada angka pengeluaran per kapita DIY tertinggi kedua setelah DKI, yaitu 14,48 juta. 
 
"Ada angka-angka yang lain bahwa sering terjadi paradoks atau anomali. Kami tak ingin berlindung di situ tapi fakta yang lain menunjukkan statistik yang sama (peningkatan)," ujarnya. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

(NUR)

Sentimen: negatif (61.5%)