Yaqut mengatakan bahwa usulan tersebut disampaikan atas pertimbangan prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan agar biaya haji 2023 naik menjadi Rp 69 juta per jamaah. Padahal sebelumnya, biaja haji yang ditanggung jemaah sebesar Rp 39,8 juta.

Usulan tersebut disampaikan Yaqut saat Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (19/1/2023).

"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jamaah sebesar Rp 98.893.909, ini naik sekitar Rp 514 ribu dengan komposisi Bipih Rp 69.193.733 dan nilai manfaat (subsidi) sebesar Rp29.700.175 juta atau 30 persen," kata Yaqut.

DPD RI: Syarat Wajib BPJS Kesehatan Memberatkan Jemaah Haji dan Umrah

Yaqut mengatakan bahwa usulan tersebut disampaikan atas pertimbangan prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji.

Ia lantas membeberkan komponen biaya yang dibebankan ke jemahah. Ia menyebut biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp 33,9 juta, akomodasi Makkah Rp 18,7 juta, akomodasi Madinah Rp 5,6 juta, biaya hidup Rp 4 juta, visa Rp 1,2 juta dan paket layanan Masyair Rp 5,5 juta.

"Usulan ini atas pertimbangan untuk memenuhi prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji. Formulasi ini juga telah melalui proses kajian," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa formulasi komponen tersebut diambil dalam rangka menyeimbangkan antara besaran beban jemaah dengan keberlangsungan dana manfaat BPIH di masa yang akan datang.

"Itu usulan pemerintah. Menurut kami, itu yang paling logis untuk menjaga supaya yang ada di BPKH itu tidak tergerus, ya dengan komposisi seperti itu. Jadi dana manfaat itu dikurangi, tinggal 30%, sementara yang 70% menjadi tanggung jawab jemaah," jelasnya.