JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menceritakan masa kampanye di bulan Ramadhan. Rahmat mengatakan bahwa ada serangan Tarawih.

"Saat itu, terjadi yang namanya serangan, saya kira bukan 'Serangan Fajar', tapi 'Serangan Tarawih'," kata Rahmat dalam rapat korrdinasi antara KPU dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

Tak hanya serangan Tarawih, Rahmat Bagja juga menyebut ada pembagian uang menjelang sahur.

Heboh Partai Gelora Dituding Lolos Pemilu 2024 Gegara Perintah Istana, Fahri Hamzah: Mau Perang Terbuka, Ayo!

"Setelah pembagian pada saat Salat Tarawih kemudian menjelang salat, dan pembagian uang menjelang sahur," lanjutnya.

Selain itu, ada pemberian hadiah tidak berupa uang tunai. Rahmat bagja menyebut ada sumbangan berupa karpet masjid namun saat kalah kembali ditarik.

"Pembagian karpet masjid, setelah kalah ada yang ditarik, ada yang tidak," sebutnya.

"Inilah namanya demokrasi di Indonesia," tambahnya.

Rahmat Bagja memperingatkan soal politik yang yang mungkin bisa terjadi saat bulan Ramadhan tahun ini. Menurutnya, kadang pemberian sodaqoh dibarengi dengan agenda sosialisasi.

"Dan ini agak sulit kita lakukan penegakannya. Dan nanti mungkin ada peningkatan pencairan uang pecahan Rp 20.000- Rp 50.000. Kemungkinan terjadi besar di bulan April dan Mei," katanya.