Sentimen
Positif (99%)
20 Jan 2023 : 22.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pemalang

Tokoh Terkait

Nominal Bantuan KJS di Jateng Naik Jadi Rp4,4 Juta

20 Jan 2023 : 22.02 Views 58

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Nominal Bantuan KJS di Jateng Naik Jadi Rp4,4 Juta

Jakarta: Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sejak 2017 masih menjadi solusi penanganan kemiskinan di Jateng. Kini nominal uang yang disalurkan ke penerima manfaat ditambah menjadi Rp4,4 juta, sebelumnya hanya Rp3 juta. 
 
"Kartu Jateng Sejahtera itu saya pakai untuk mengisi mereka yang mohon maaf tidak mampu, tidak terjangkau data, tidak bisa masuk syarat (penerima bantuan)," kata Ganjar, ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 17 Januari 2023.
 
Dari pertama kali diluncurkan, masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp3 juta dalam satu tahun. Pencairannya dibagikan secara bertahap setiap tiga bulan sekali, dengan besaran Rp750 ribu per bulan. 

-?

- - - -
Tapi kini, pada tahun anggaran 2023, Ganjar menaikkan jumlah bantuan yang diberikan berjumlah Rp1,4 juta. Sehingga menjadi Rp4,4 juta per KJS. 
 
Ganjar mengaku komitmen itu untuk menjalankan Pasal 34 Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar. 
 
"Dari tahun ke tahun kita selalu meminta info dari kades, bupati, wali kota, ada tidak warganya yang mengalami situasi seperti itu. Kalau ada, bagaimana treatmenmu, kalau tidak ada, kasih ke saya agar saya kasih jaminan melalui Kartu Jateng Sejahtera sehingga mereka tercover terus kebutuhannya setiap saat," jelas Ganjar. 
Adapun sumber anggaran Program Bantuan Jaminan Sosial (Banjamsos) KJS bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2023 pada DPA Dinas Sosial di masing-masing kabupaten dan kota. 
 
Hingga kini, KJS telah melindungi 12.764 fakir miskin tidak produktif tiap tahun yang belum tersentuh bantuan. KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran di antaranya fakir miskin tidak produktif dan penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, disabilitas fisik berat dan disabilitas mental). Kemudian penderita penyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal, dan paru-paru flek. 
 
Salah seorang penerima bantuan KJS, Rumyati, warga Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang, mengaku senang dengan adanya bantuan melalui KJS. Sehari-hari, Rumyati hidup di rumah berdinding papan kayu dengan keterbatasan penglihatan dan mata sebelah kiri tidak berfungsi normal. Selain itu, dia terkena gangguan saraf yang membuat tubuhnya tidak bisa beraktivitas saat kambuh. 
 
"Tidak kerja, karena kalau kumat sakit di kepala dan kaki. Tiap hari ngemong (menjaga) cucu," ujar Rumyati. 
 
Rumyati sendiri telah menerima KJS sejak satu tahun lalu. Uang yang diterimanya tiga bulan sekali itu dimanfaatkan untuk berobat dan biaya makan sehari-hari. Ia menerangkan pertama kali menerima bantuan pemerintah pada era kepemimpinan Ganjar. Sebelumnya tidak pernah. 
 
"Uangnya buat beli obat kalau lagi kumat. Sisanya buat makan. Alhamdulillah dapat bantuan, dulu-dulu tidak pernah dapat bantuan, baru kali ini (KJS)," tutur Rumyati.
 

(LDS)

Sentimen: positif (99.6%)