Sentimen
Negatif (98%)
20 Jan 2023 : 17.21
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

Partai Terkait

Twitter PD Balas Fahri soal AHY 'Ngomong Sendiri': Tunggu Tanggal Main!

21 Jan 2023 : 00.21 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Twitter PD Balas Fahri soal AHY 'Ngomong Sendiri': Tunggu Tanggal Main!
Jakarta -

Cuitan Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah soal Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 'ngomong sendiri' dibalas akun Twitter resmi Demokrat. Akun tersebut meminta Fahri sabar.

Untuk diketahui, dalam cuitannya Fahri menyambar cuitan video berisi pidato AHY yang diunggah akun resmi Partai Demokrat.

Dalam video yang diunggah Partai Demokrat, AHY menyoroti utang negara menumpuk dan cadang devisa menipis, hingga gelombang PHK massal terjadi. Fahri Hamzah mengaku kasihan dengan aksi AHY tersebut.

-

-

"Kayak ini misalnya, kenapa stasiun TV nggak memfasilitasi debat. Kan kasihan Mas AHY ngomong sendiri," tulis Fahri Hamzah.

Akun resmi Partai Demokrat pun membalas balik cuitan itu. Dia meminta Fahri bersabar dan menunggu tanggal mainnya.

"Makasih bang Fahri atas perhatiannya. Sabar ya bang, kita sama-sama tunggu tanggal mainnya!!!," cuit admin akun Twitter resmi PD.

Sebelumnya, Fahri telah memberikan penjelasan soal AHY 'ngomong sendiri'. Fahri mengatakan dirinya bermaksud baik terkait komentar yang dia lontarkan.

"Lah kan maksud saya baik. Ketua umum partai itu tugasnya memang ikut kontestasi pemikiran dan program," kata Fahri kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Fahri lalu menyinggung KPU RI yang tak membuat panggung kontestasi tersebut. Dia menyayangkan hal itu. Terlebih, lanjut Fahri, gagasan yang baik perlu diuji.

"Tapi kalau panggungnya nggak dibikin KPU akhirnya ngomong sendiri. Kan sayang sekali," katanya.

"Gagasan baik itu kan harus diuji supaya semakin matang," lanjut dia.

Mantan Wakil Ketua DPR ini meminta para kader partai agar tak terlalu over protektif kepada pemimpinnya. Hal ini, menurut dia, agar pemimpin nasional ke depannya tak diisi oleh orang cemen.

"Teman-teman jangan terlalu over protektif kepada pemimpinnya sebab itu nanti membuat pemimpin jadi tidak matang. Biarkan pemimpin kira itu bertarung sebagai jawara-jawara, jagoan yang akan memimpin republik, supaya republik dipimpin oleh orang hebat, bukan orang cemen," kata Fahri.

Selengkapnya di halaman berikut

Sentimen: negatif (98.8%)