Jakarta: Pernyataan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang menyebut Jokowi sebagai Firaun sempat viral. Atas pernyataannya tersebut, Cak Nun mengaku disalahkan keluarganya karena mengucapkan pernyataan yang seharusnya tidak diucapkan.
 
“Saya barusan di sidang sama keluarga, dihajar, pokoknya di salah-salahin, digoblok-goblokin, kenapa? Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan,” kata Cak Nun dalam video berjudul Mbah Nun Kesambet di chanel Youtube yang diunggah pada Selasa, 17 Januari 2023.
 
Cak Nun mengaku salah atas pernyataannya. Dia dianggap tidak bijaksana lantaran memberikan pernyataan tanpa adanya penjelasan kenapa hal tersebut disampaikan.

-?

- - - -
“Kan saya mengajarkan jangan ngomong siapa, tapi apa. Itu saya sendiri melanggar, saya minta maaf sama keluarga,” kata Cak Nun.
 
Cak Nun meminta maaf atas pernyataannya tersebut karena apa yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan kepada murid-muridnya.
 
“Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak, menjadi menderita atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu,” tuturnya.
 
Sebelumnya beredar video Cak Nun sedang berceramah dalam acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Bantul. Dalam video yang beredar, Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun, dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.
 
“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki, karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
 
Pernyataan Cak Nun menuai berbagai respons dari berbagai pihak. Terlepas dari pernyataan Cak Nun tersebut, dirinya telah meminta maaf dan mengaku salah atas perkataannya.
 

(MBM)