Malang: Seluruh pasar hewan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih tetap dibuka sekali dalam sepekan hingga saat ini. Hal itu untuk mengantisipasi munculnya wabah lumpy skin diseases (LSD) atau penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak.
 
"Karena perkembangan virus baru, bukan penyakit mulut dan kuku (PMK), tetapi ada semacam bisul atau LSD ini yang secara khusus di Jawa Tengah ini masih cukup tinggi. Maka (pasar dibuka sepekan sekali) untuk sementara waktu ini mesti harus dipertahankan," kata Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Jumat, 20 Januari 2023.
 
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan uji coba pembukaan pasar hewan per 21 September 2022. Pasar hewan di Kabupaten Malang hanya boleh dibuka sekali dalam sepekan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
 
Di awal 2023, kebijakan pasar hewan yang hanya diperbolehkan buka sekali dalam sepekan itu masih tetap diberlakukan. Pasalnya, saat ini mulai muncul wabah LSD di Jawa Timur.

-?

- - - -
"Dalam rangka bagaimana kondisional pasar regional kita ini harus aman terlebih dahulu, agar upaya-upaya preventif yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Malang ini berjalan secara maksimal," ungkapnya.
 
Didik menerangkan penanganan wabah PMK di Kabupaten Malang telah menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, Pemkab Malang kini juga berupaya mengendalikan penularan wabah LSD.
 
"Kabupaten Malang tidak ada serangan itu, walaupun sebenarnya distribusi pasar secara khusus yang perlu diawasi adalah Pujon. Karena Pujon ini mereka pasarnya ini bermitra dengan di Jawa Tengah, Boyolali, dan Boyolali (kasus LSD) cukup tinggi," terangnya.
 
Saat ini, Pemkab Malang masih terus berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terkait penanganan wabah LSD ini. Selain itu, berbagai upaya edukasi serta penyuluhan juga diberikan kepada para peternak dan pedagang hewan ternak.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id 
 

(NUR)