Denny mengingatkan setiap orang berpotensi berbuat kesalahan.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Pegiat media sosial Denny Siregar mengomentari pengakuan budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang ‘kesambet’ saat menyebut Presiden Joko Widodo seperti Fir’aun.

Denny menyindir Cak Nun yang kesambet hanya di era pemerintahan Jokowi. Ia menilai kata “kesambet” sengaja digunakan untuk menghindari proses hukum.

“Ini salah Jokowi. Hanya di jaman Jokowi, seorang cak Nun sampe kesambet,” tulisnya via akun Twitter @dennysiregar7, disitat Kamis (19/1).

Ngaku Kesambet Sebut Jokowi Seperti Firaun, Cak Nun: Apa Saya Disesatkan Iblis?

“Mungkin sekarang kata ‘kesambet’ bisa jadi alternatif pengganti kata ‘khilaf’ yang biasa dipake supaya gak bermasalah hukum,” ujar Denny di kicauan selanjutnya.

Lantas Denny menyinggung para pengikut Cak Nun yang sempat ngotot membela. Ia mengingatkan setiap orang berpotensi berbuat kesalahan, termasuk tokoh sekaliber Cak Nun.

“Sejak video Cak Nun ngaku kesambet beredar, para pembelanya yang kemaren militan langsung terdiam. Makanya, kalau ada yang salah itu diingetin. Jangan dibela mati-matian. Kita menghormati seseorang tapi tidak harus mengkultus individu kan,” kata Denny.

Jagat maya belum lama ini dihebohkan potongan video Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang mengganggap Presiden Joko Widodo seperti Fir’aun masa kini.

Usai menuai banyak protes, Cak Nun mengeluarkan klarifikasi. Ia mengaku kesambet saat menyebut Jokowi seperti Firaun. Pernyataan itu timbul di luar kendali.

"Jadi ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah, itu saya sendiri yang keblondrok (terkecoh). Artinya saya dikasih ujian oleh Allah yang luar biasa, meneng-meneng (diam-diam) aku ki ngomong hal Firaun coba. Dan itu saya kesambet," kata Cak Nun dalam acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Bantul, DIY, Selasa (17/1/2023).