Pertumbuhan Ekonomi Harus Berdampak Pada Kesejahteraan Masyarakat
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen hingga 5,3 persen pada 2022, dengan kemungkinan pertumbuhan di kisaran 5 persen pada triwulan IV tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penciptaan lapangan kerja formal perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga:
Presidensi G20 Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2023
"Harus didorong dengan penciptaan lapangan kerja formal. Itu penting sekali, karena pertumbuhannya (ekonomi) nantinya tidak cuma 5 persen tapi bisa 8 persen karena rakyatnya tumbuh dan bekerja semua," ujar Hariyandi.
Hariyadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi tak bisa dilihat hanya berdasarkan peningkatan produksi barang dan jasa. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi disebut berhasil bila disertai dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan, perbedaan jarak antara tenaga kerja dan lapangan pekerjaan diharapkan tidak terlalu jauh. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh dampak pada kesehatan masyarakat dan juga subsidi yang harus dibayarkan oleh pemerintah.
"Tenaga kerjanya berapa, tapi lapangan pekerjaannya berapa. Kalau gap-nya terlalu jauh, pemerintah harus ngerem kalau tidak masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi, bantuan sosial jadi besar, jadi mesti subsidi," kata Hariyadi.
Hariyadi optimis pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus tumbuh, apalagi kontribusi pasar terbesar berasal dari wilayah domestik.
"Sudah pasti 5 persen di tangan karena memang sektor riil-nya bergerak semua," ujarnya.
Hariyadi juga menyarankan pemerintah untuk terus konsisten terhadap regulasi ketenagakerjaan agar penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonominya bisa berjalan sebanding.
Baca Juga:
Bamsoet Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Terus Meningkat
Sentimen: positif (99.9%)