Sentimen
Negatif (100%)
17 Jan 2023 : 11.26
Informasi Tambahan

BUMN: BTN

Institusi: UGM

Kab/Kota: bandung, Bogor, Jati, Yogyakarta, Bandar Lampung

Kasus: Tawuran

Geng Motor Terus Resahkan Warga

17 Jan 2023 : 18.26 Views 2

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Nasional

Geng Motor Terus Resahkan Warga

BOGOR -- Aksi anggota geng motor belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sebaliknya, aksi-aksi tersebut justru kian meresahkan di berbagai daerah.

Di Bogor, Polsek Parung menangkap tiga pemuda diduga anggota geng motor yang hendak melakukan penyerangan dengan senjata tajam (sajam) di Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Aksi penyerangan itu dilakukan oleh ketiga pelaku beserta 27 rekannya menggunakan 12 sepeda motor sambil membawa celurit.

Kapolsek Parung Kompol Sularso mengungkapkan, aksi penyerangan oleh diduga geng motor itu terjadi pada Ahad (15/1) dini hari. Tiga pelaku yang berhasil dibekuk ialah I (15 tahun), AR (22), dan MFS (16).

“Dari hasil penyidikan terhadap pelaku, diketahui sebelumnya sudah direncanakan maupun janjian melalui pesan singkat Whatsapp,” kata Sularso dalam keterangannya, Senin (16/1).

Lebih lanjut, Sularso menjelaskan, ketika para pelaku tiba di tempat kejadian perkara (TKP), warga sekitar telah menunggu di TKP dan mengejar para pelaku. Para pelaku kemudian melarikan diri sambil membawa sajam ke arah Ciseeng.

Setelah mendapatkan laporan dari warga, sambung dia, piket patroli mengejar para pelaku tersebut. Para pelaku berhasil ditangkap oleh piket patroli Polsek Parung dan warga sekitar.

Kendati demikian, Sularso menyebutkan, barang bukti berupa cerulit berhasil pelaku buang di sekitar jalan. Dua unit sepeda motor berhasil diamankan oleh warga sekitar, sementara tiga pelaku dibawa ke Polsek Parung untuk diperiksa.

Hingga saat ini, barang bukti yang dibuang di jalan oleh pelaku belum ditemukan. “Dan tidak ada korban yang melakukan laporan selama lebih dari 24 jam, maka terhadap pelaku dikenakan pembinaan oleh pihak Polsek parung,” ujar Sularso.

Setelah peristiwa pembacokan warga, Pemkot Bandar Lampung bersama polisi juga menggelar patroli malam hari. Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, aksi geng motor sudah di taraf meresahkan warga kota.

Oleh karena itu, kata dia, petugas satpol PP bersama Polresta Bandar Lampung melakukan pencegahan dengan berpatroli, terutama pada malam hari. "Patroli malam petugas kami bersama pihak kepolisian akan terus dioptimalkan,” kata Eva Dwiana menanggapi aksi brutal anggota geng motor yang terjadi baru-baru ini, Ahad (15/1).

Untuk mencegah aksi serupa, Eva mengatakan akan terus berkoordinasi dengan kepala daerah yang berbatasan dengan Kota Bandar Lampung, terutama pada pintu masuk kota untuk menghindari masuknya anggota geng motor dari daerah tetangga.

Eva mengakui, anggota geng motor ini tidak hanya ada di Kota Bandar Lampung, tapi ada kemungkinan juga dari luar kota, seperti daerah tetangga yang juga mengalami aksi geng motor. Oleh karena itu, keamanan di perbatasan pintu masuk ke kota diperketat.

Seorang warga dibacok anggota geng motor di Lungsir, Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/1) pagi. Anggota geng motor itu berteriak mengejar seorang pemuda di Lungsir menggunakan motor dan membawa senjata tajam ketika menjelang subuh.

Warga dikagetkan dengan teriakan anggota geng motor yang membawa sajam. Diketahui seorang warga tergeletak sudah berlumur darah segar dibacok anggota geng motor. Warga mengejar pelaku yang kabur hingga berhasil menangkap satu orang dan membawanya ke Polresta Bandar Lampung.

Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus memerintahkan aparat untuk menindak tegas aksi geng motor yang marak tawuran di Lampung dan telah meresahkan masyarakat. Aksi tawuran geng motor sering terjadi belakangan ini di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya.

“Kepada para kapolres dan kapolresta dan jajaran sesuai wilayah hukumnya, diminta tindak tegas terhadap aksi aksi geng motor yang meresahkan masyarakat. Upayakan harus menekan setiap potensi gangguan, jangan sampai menjadi ambang gangguan, maupun gangguan nyata,” kata Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus didampingi Kabid Humas Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Jumat (13/1).

Kapolda menginstruksikan anggotanya untuk menindak tegas aksi geng motor yang kerap menimbulkan tawuran antarkelompok dan antarpelajar yang telah meresahkan masyarakat yang di wilayah hukum Polda Lampung.

Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menambahkan, bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang terjadi di wilayah hukum Polda Lampung berkembang cukup dinamis. Saat ini marak terjadi kenakalan remaja yang berlabel geng motor, yang melakukan aksi tawuran antarkelompok, dan aksi brutal yang meresahkan warga viral di berbagai media massa dan media sosial.

Di Bandung, polisi menangkap 29 orang dari kelompok bermotor yang tengah mengonsumsi minuman keras (miras) di halaman Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Ahad (15/1) malam. Mereka hendak kabur, tapi berhasil diamankan oleh polisi.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, petugas tengah melakukan kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan. Mereka pun menemukan puluhan orang kelompok bermotor yang tengah berkumpul di halaman Stadion Sidolig.

"Anggota menggeledah mereka dan menemukan 10 botol minuman keras. Para pemuda tercium bau alkohol," ujarnya didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Arief Prasetya.

Ia mengatakan, mereka dibawa ke Polrestabes Bandung untuk dilakukan pemeriksaan. Petugas pun mendapati para pemuda membawa senjata tajam, yaitu pisau lipat, besi, dan gir yang tidak jauh dari lokasi.

Namun, para pemuda itu tidak mengakui bahwa barang-barang tersebut milik mereka. Sebanyak 14 unit motor yang dikendarai mereka pun turut diamankan petugas kepolisian.

Aswin mengatakan, sebanyak 11 orang dari 29 pemuda yang diamankan masih berusia di bawah umur. Selebihnya sudah berusia di atas usia 17 tahun.

Petugas telah memeriksa mereka dan tidak didapati unsur tindak pidana. Mereka pun dilakukan pembinaan serta orang tua masing-masing dipanggil untuk membuat pernyataan. "Kita sudah mendata yang diamankan diantaranya ke 11 pelajar," katanya.

 

11 orang dari 29 pemuda yang diamankan masih berusia di bawah umur.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Arief Prasetya mengatakan, ke-11 pelajar apabila kembali tertangkap maka sanksinya tidak akan mendapatkan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

"Tidak akan diberikan SKCK tidak hanya ke 11 pelajar, tapi seluruh orang yang diamankan tadi malam," katanya.

Mencari jati diri

Menurut psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, anak usia remaja berada dalam tahap mencari jati dirinya. Namun, ketika pencarian jati diri tersebut tidak dibantu dan didampingi, kejahatan jalanan dapat terjadi.

"Mengapa (kejahatan jalanan) itu munculnya anak remaja, bahkan ada yang baru SMP? Karena memang usia-usia remaja ini sebetulnya usia pencarian identitas diri. Ketika dia belum menemukan atau tidak dibantu untuk menemukan identitas dirinya, maka dia akan mencari cara menemukan saya ini siapa," kata Novi kepada Republika, Senin (16/1).

Novi menjelaskan, waktu yang dihabiskan anak lebih banyak di sekolah dan di rumah. Namun, permasalahannya yakni lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah tidak mendukung anak untuk dapat menemukan jati dirinya.

Sebab, kata Novi, kegiatan di sekolah hanya sekadar rutinitas untuk mengejar materi kurikulum. Kegiatan untuk menemukan jati diri melalui ekstrakurikuler di sekolah tidak berdampak besar karena porsinya juga sangat sedikit.

"Proses pembelajaran atau ekosistem di sekolah itu sendiri di Indonesia porsinya tidak banyak untuk mengenal jati diri. Pembelajaran hanya hapalan dan di rumah cuma disuruh," ujarnya.

Hal tersebut menjadikan anak tidak terbantu untuk menemukan jati dirinya dari lingkungan sekolah dan keluarga. Anak pun mencari jati diri ke lingkungan terdekat lainnya, yakni lingkungan pertemanan.

"Masalahnya, yang jadi sumber-sumber pengetahuan pada dia tentang identitas diri itu lebih kuat siapa? Apakah keluarga bisa memengaruhi? Apakah sekolah bisa menumbuhkan ekosistem di mana anak-anak remaja itu bisa mengeksplorasi dan menemukan dirinya, atau teman-temannya? Teman-temannya itu juga tergantung, ada yang baik dan ada yang tidak," lanjut Novi.

"Akhirnya dia harus membentuk konformitas identitasnya itu adalah identitas yang dikonfirmasi oleh stir-nya yang paling dekat. Stir yang paling dekat teman-temannya, yang mungkin sudah terlebih dahulu melakukan (kejahatan jalanan) itu," tambahnya.

Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta, kasus kejahatan jalanan masih cukup tinggi di Kota Yogyakarta. Pada 2022, Polresta Yogyakarta mencatat kasus kejahatan jalanan sebanyak 30 kasus.

Dari puluhan kasus tersebut, pelaku maupun korban masih berusia remaja atau pelajar. "Kasus kejahatan jalanan tersebut menggunakan sajam," kata Kapolresta Yogyakarta AKBP Idham Mahdi. Baca Selengkapnya';

").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; window.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: '700754587648257', xfbml: true, version: 'v14.0' }); }; (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; } js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (document, 'script', 'facebook-jssdk')); $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { url = window.location.href; s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); content = c + " - " + s; if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); FB.ui({ method: 'share_open_graph', action_type: 'og.shares', action_properties: JSON.stringify({ object: { 'og:url': url, 'og:title': "", 'og:description': c, 'og:og:image:width': '610', 'og:image:height': '409', 'og:image': img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); } return false; }); });

Sentimen: negatif (100%)