Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kendari
Tokoh Terkait
Danlanal Kendari pacu semangat patriotisme di Hari Dharma Samudera
Antaranews.com Jenis Media: Politik
"Kita harus terus berjuang karena sekarang sudah saatnya untuk berjuang dengan mengisi kemerdekaan, tetap meningkatkan semangat patriotisme dalam membangun bangsa dan negara," kata Danlanal Kendari usai Upacara Peringatan Hari Dharma Samudera di Kendari, Senin.
Ia menerangkan Hari Dharma Samudera merupakan suatu kejadian pertempuran di Laut Arafuru dimana pada saat itu tiga KRI, yakni KRI Matjan Tutul, KRI Harimau dan Matjan Kumbang melaksanakan infiltrasi pasukan khusus ke Papua yang pada saat itu Papua dikuasai oleh Belanda.
Namun dalam perjalanannya kapal tersebut tertangkap radar oleh kapal Belanda sehingga langkah yang diambil oleh Komodor Yos Soedarso memerintahkan dua KRI yang lain yaitu KRI Matjan Kumbang dan Harimau untuk berbalik arah.
"Sedangkan KRI Matjan Tutul terus menerobos barikade Belanda di laut Aru dengan mengorbankan satu kapal untuk menyelamatkan dua kapal sehingga Komodor Yos Soedarso gugur di pertempuran laut Aru," ujar Danlanal.
Oleh karena itu peringatan Hari Dharma Samudera digunakan sebagai momentum untuk mengenang kepahlawanan para pejuang laut yang telah mendarmabaktikan, bahkan merelakan hidupnya demi kejayaan bangsa dan negara pada 60 tahun yang lalu.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari saat tabur bunga dalam memperingati Hari Dharma Samudera di Kendari, Senin (16/1/2023) (ANTARA/Harianto)
Peristiwa di Laut Arafuru menjadi lukisan tinta emas dalam lembar sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Putra-putra bumi Pertiwi gugur dalam keberanian yang tak terbayangkan dengan kapal yang jauh lebih kecil, sama sekali tidak mengecilkan semangat patriotisme mereka untuk melawan armada Belanda di bawah kepemimpinan Komodor Yos Soedarso.
"Satu pekik yang membakar semangat perlawanan prajurit RI Matjan Tutul. mereka tau peluang berhasil hampir mustahil, tetapi mereka terus bertempur dan menolak untuk menyerah. Peristiwa itu adalah teladan sempurna dari sikap ksatria, semangat patriotisme, jiwa korsa, kerelaan berkorban, dan perjuangan tanpa pamrih para pahlawan-pahlawan samudera," ucap Danlanal.
Menurutnya nilai-nilai kepahlawanan dan perjuangan itu harus terus diabadikan dalam setiap hati sanubari prajurit Jalasena dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa karena situasi dan tantangan yang dihadapi akan berbeda dari generasi ke generasi.
"Tetapi nilai-nilai kepahlawanan dan prinsip-prinsip perjuangan tidak akan pernah berubah dan berganti-ganti. Pewarisan nilai-nilai kepahlawanan dan prinsip-prinsip perjuangan yang telah dicontohkan oleh para pendahulu menjadi semakin penting pada situasi saat ini, dimana kemajuan teknologi telah membuka interaksi tanpa batas antar bangsa-bangsa di dunia yang melahirkan berbagai pengaruh, tidak hanya positif, tetapi juga negatif," tutur Danlanal.
Ia menilai hal itu berpotensi mengikis identitas dan karakter bangsa Indonesia yang dapat mengancam jatidiri dan ketahanan sebagai sebuah bangsa sehingga peneladanan akan nilai kepahlawanan dan prinsip perjuangan juga sangat penting dalam membangun kejayaan TNI Angkatan Laut.
"Hal itu juga merupakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Bapak Laksamana TNI Muhammad Ali yang saya bacakan tadi," kata Letkol Laut (P) Abdul Kadir.
Dia menambahkan dalam menjaga kedaulatan laut, Lanal Kendari tetap berkomitmen untuk menjaga perairan Sulawesi Tenggara dalam keadaan aman dari segala gangguan, terutama dari hal-hal yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
"Apalagi di sini sangat berpotensi terhadap kekayaan alamnya baik itu kekayaan alam yang ada di darat maupun yang ada di laut ini yang terus kita jaga," kata Danlanal.
Usai menggelar upacara peringatan Hari Dharma Samudera, Danlanal bersama perwira staf serta Jalasenastri yakni organisasi para istri prajurit TNI AL melakukan tabur bunga di laut depan Mako Lanal Kendari yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kendari Caddi, Kota Kendari.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: positif (94.1%)