16 Januari 2023 04:10 WIB

Dedi menilai elektabilitas Ganjar terangkat berkat Jokowi, Megawati, dan PDIP.

Ganjar Pranowo dan Jokowi (Instagram @ganjar_pranowo)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ganjar Pranowo dinilai bukan siapa-siapa tanpa topangan PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo. Gubernur Jawa Tengah itu berelektabilitas tinggi karena ketiga elemen tersebut

Penilaian itu dilakukan oleh Direktur Eksekutif Indonesa Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia.

“Penopang elektabilitas Ganjar didominasi faktor PDIP, Megawati dan Jokowi, tanpa tiga faktor ini Ganjar bukan siapa-siapa,” kata Dedi, Minggu (15/1).

Soal Pemilu 2024, Cak Imin Berharap Bisa Diendorse Jokowi

Dedi menyebut Ganjar kesulitan untuk menonjol di tengah situasi saat ini. Tanpa PDIP, Megawati, dan Jokowi, langkah Ganjar di kancah politik diyakini tak akan mulus.

Oleh karena itu, menurut Dedi, elektabilitas Ganjar bisa anjlok bila pindah ke PSI. Kendati bagi PSI, keberadaan Ganjar itu menguntungkan.

“Bagi PSI tentu akan menguntungkan, tetapi bagi Ganjar tidak,” ujar Dedi, seperti dilansir dari pojoksatu.

Diketahui, beberapa waktu ini PSI bermanuver mengusung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid di Pilpres 2024. Langkah ini sontak mendapat sorotan dari PDIP.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan sempat menyindir sebuah partai yang seenaknya mengusung kader partai lain.

Menyadari sindiran itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyampaikan permintaan maaf. Ia mengakui PSI masih perlu belajar pada PDIP yang mampu melahirkan pemimpin masa depan.