Sentimen
Positif (93%)
17 Jan 2023 : 06.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilandak, Lebak Bulus, Joglo

Joglo Rumah Anies Baswedan Jadi Ruang Publik di Lingkungannya, Dibuat dari Sisa Bangunan Pondok Pesantren

17 Jan 2023 : 06.21 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Joglo Rumah Anies Baswedan Jadi Ruang Publik di Lingkungannya, Dibuat dari Sisa Bangunan Pondok Pesantren

PIKIRAN RAKYAT – Rumah pejabat identik dengan stereotip besar, mewah dan dibatasi dengan pagar tinggi seolah tak bisa ditembus orang lain. Hal itu justru berbeda dengan rumah pribadi milik Anies Baswedan yang berada di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Anies Baswedan justru memilih membangun rumah di dalam gang dan di tengah perkampungan warga. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga membangun rumahnya tanpa memagarinya, sehingga warga bisa melihat ke halamannya.

Tentunya bukan tanpa alasan Anies Baswedan membuat rumahnya jadi sangat terbuka. Dia mengaku ingin lebih dekat dengan masyarakat dan hadir untuk membantu masyarakat, sejak tinggal di kawasan tersebut pada 2013 silam.

Selain itu, Anies sengaja membangun sebuah joglo di rumahnya demi memberikan ruang publik pada masyarakat sekitar. Joglo tersebut bahkan sangat istimewa lantaran sudah berusia puluhan tahun, dan memiliki filosofi yang sangat bagus.

Baca Juga: Anies Baswedan Sengaja Bangun Rumah Tanpa Pagar, Tak Ingin Berjarak dengan Lingkungan di Kompleks Rumahnya

“Ini terkubur, dan dulunya komplek di Pondok Jawa Timur, dulunya untuk belajar, setelah santrinya banyak dan pindah ke tempat baru, dan akhirnya ini terbengkalai dan ditinggalkan,” ujar Anies Baswedan, dikutip dari YouTube Total Politik.

Anies Baswedan pun mempersilakan warga di sekitar rumahnya untuk menggunakan joglo tersebut dengan baik. Bahkan tak sedikit yang memanfaatkannya sebagai tempat untuk melaksanakan ijab qabul.

“Ini tempat pendidikan, jadi ketika kami tinggal di Lebak Bulus di dalam kampung. Masyarakat itu tidak punya tempat umum. Nah lahan ini dulunya jadi tempat umum, lalu setelah kami bangun rumah, kami berpikir bagaimana masyarakat juga bisa memakainya,” ujar Anies.

“Tempat ini selain untuk kita terima tamu, untuk bimbel, kalau malam Jumat untuk yasinan, sebulan sekali ada posbindu, kalau ada pertemuan warga juga bisa di sini, dan kalau ada orang menikah bisa di sini,” katanya menambahkan.

Baca Juga: AHY Bantah Paksakan Kehendak Ingin Jadi Cawapres Anies Baswedan

Ayah empat anak ini merasa penting saat tinggal di tengah masyarakat dan fasilitas rumahnya bisa digunakan banyak orang. Apalagi joglo tersebut lebih sering digunakan sebagai tempat pendidikan, sebagaimana mestinya.

Tak hanya itu, Anies Baswedan juga menggunkan banyak material bekas, demi memperkerjakan para tukang yang memiliki keahlian dan terampil. Hal itu lebih memuaskan baginya, daripada harus membeli produk dari pabrik.

“Kalau biaya 100 persen, maka kami pilih material yang murah, tetapi dikerjakan dengan tenaga yang terampil. Jadi dari 100 persen itu mungkin 30 persen untuk material, 80 persen untuk tukang, sehingga anggaran kita untuk membangun diterimanya oleh tukang-tukang. Tapi kalau kita beli materialnya di pabrik maka anggaran kita masuknya ke pabrik-pabrik,” ucapnya di Instagram @biasalahanakmuda.

Selain ingin memberdayakan para tukang, Anies Baswedan mengaku keterampilan pertukangan di Indonesia kini sudah mulai meredup. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap melestarikan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu.

“Jadi kalau boleh saya sampaikan yang ada di sini adalah adalah hasil kerajinan lantai, kayu, besi, karena ini adalah hasil buatan mereka. Keterampilan pertukangan itu usianya ratusan tahun, turun temurun, nah banyak tukang-tukang kita itu sekarang menjadi instalator, tidak lagi pengrajin,” katanya.***

Sentimen: positif (93.8%)