Sentimen
Negatif (100%)
17 Jan 2023 : 05.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Duren Tiga, Magelang

Kasus: pembunuhan, penembakan, pelecehan seksual

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Ricky Rizal

Ricky Rizal

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Jaksa Pastikan Ada Perselingkuhan Antara Putri dan Brigadir J, Bukan Pelecehan

17 Jan 2023 : 05.18 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jaksa Pastikan Ada Perselingkuhan Antara Putri dan Brigadir J, Bukan Pelecehan

PIKIRAN RAKYAT - Jaksa penuntut umum (JPU) menyebut Putri Candrawathi berselingkuh dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.

Hal itu diungkap jaksa saat membeberkan unsur fakta dalam amar tuntutan terhadap Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 16 Januari 2023.

"Bahwa benar pada hari Kamis, 7 Juli 2022 sekira sore hari di rumah Ferdy Sambo di Magelang terjadi perselingkuhan antara korban Yosua dengan saksi Putri Candrawathi," kata jaksa.

Menurut jaksa hal itu disimpulkan dari kererangan Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi. Selain itu juga keterangan ahli poligraf Aji Febriyanto.

Baca Juga: SKTM Dihentikan, Masyarakat Miskin di Kabupaten Bandung Kesulitan Akses Layanan Kesehatan

Dikatakan jaksa Kuat mengetahui peristiwa perselingkuhan tersebut sehingga menimbulkan keributan di Magelang.

"Mengakibatkan terdakwa Kuat Ma'ruf mengejar korban Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan menggunakan sebuah pisau dapur," ujar jaksa.

Sementara itu terkait amar tuntutan Kuat dituntut 8 tahun penjara. Jaksa menilai berdasarkan sejumlah keterangan mulai dari keterangan saksi, ahli, surat, dan terdakwa saling berkesesuaian.

Dari unsur tersebut Kuat terbukti secara sah dan meyakinkan turut serta melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Baca Juga: Dituntut 8 Tahun Penjara Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'Ruf Tertunduk Lesu

"Dengan demikian unsur sengaja dengan rencana terlebih dahulu telah terpenuhi terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Unsur merampas nyawa orang lain lain telah terpenuhi secara sah menurut hukum," katanya.

Dalam tuntutannya jaksa juga membacakan hal yang memberatkan yakni perbuatan Kuat mengakibatkan hilangnya nyawa korban dan duka mendalam bagi keluarga korban.

"Terdakwa Kuat Ma'ruf berbelit-belit, tidak mengakui dan tidak menyesali perbuatannya dalam memberikan keterangan di persidangan. Akibat perbuatan terdakwa Kuat menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat," ujar jaksa.

Adapun hal yang meringankan, terdakwa Kuat belum pernah dihukum. Terdakwa Kuat juga berlaku sopan selama di persidangan.

Baca Juga: Kronologi Dikta Diduga Alami Pelecehan Seksual oleh Oknum Penggemar

"Terdakwa Kuat Ma'ruf tidak memiliki motivasi pribadi hanya mengikuti kehendak jahat dari pelaku lain," ucap jaksa.

Dalam perkara ini Kuat Ma'ruf didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Ricky Rizal.

Dalam dakwaan, Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.

Penembakan tersebut dilakukan di Rumah Dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Sambo memerintahkan penembakan itu lantaran marah kepada Brigadir J terkait peristiwa dugaan pelecehan terhadap istrinya Putri Candrawathi di Magelang, pada 7 Juli 2022.

Atas perbuatannya kelima terdakwa Ferdy Sambo, Putri, Richard, Ricky, dan Kuat didakwa dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau selama-lamanya 20 tahun.***

Sentimen: negatif (100%)