Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Purwokerto
Tokoh Terkait
Gus dur
Renanda Bachtar
SBY: Saya Tak Percaya Pemimpin Harus Disiapkan Khusus Oleh Pihak-Pihak Tertentu
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara soal calon presiden (capres) yang akan bertarung di Pemilu 2024. SBY mengaku tidak percaya bila para calon pemimpin bangsa harus dipersiapkan khusus oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya tidak percaya pemimpin itu harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu. Secara demokrasi, itu akan meredam mereka yang ingin menjadi pemimpin," kata SBY, saat momen makan malam, di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (13/1).
Turut hadir menemani SBY yakni anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Andi Mallarangeng, Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar dan para pengurus Demokrat Purwokerto.
2 dari 4 halaman
SBY melanjutkan. Seharusnya, negara memberikan ruang yang adil kepada semua pihak bila ingin maju sebagai capres di 2024. Bahkan lebih baik, menurut dia, pemerintah tidak masuk terlalu jauh untuk mengatur pencalonan seseorang.
"Willing to compete, meningkatkan kapabilitas, meningkatkan elektabilitas, dan yang penting negara memberi ruang yang sama, ruang yang adil, tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness, keadilan bagi siapa pun yang hendak mencalonkan sesuatu," ujar SBY.
Selain itu, kata SBY, rakyat juga memiliki hak yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya sendiri. Tugas negara harus memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin maju sebagai pemimpin.
3 dari 4 halaman
Dia juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu agar berlaku adil kepada siapapun. Baik yang memiliki hak suara maupun yang akan dipilih nanti oleh rakyat.
"Pemilih ini memiliki hak, yang berdaulat rakyat, KPU itu penyelenggara. Jadi yang punya gawe, yang punya hajat ini rakyat Indonesia, mereka ada memiliki dua hak, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Negara kita harus memberikan kesempatan siapa pun yang ingin menggunakan haknya untuk dipilih dan menggunakan haknya untuk memilih," tuturnya.
Oleh karena itu, besar harapan SBY agar semua pihak yang ada di balik Pemilu 2024 nanti baik pemerintah maupun penyelenggara harus membuat pesta demokrasi ini secara jujur adil,
"Sehingga kalau ditanya, saya misalkan apakah ini waktunya saya menjelang mengakhiri sebagai presiden, menurut saya harus mempersiapkan itu," sambungnya.
4 dari 4 halaman
SBY juga menyinggung soal generasi tua dan generasi muda yang hendak maju di 2024. Dia menilai, semua generasi memiliki peluang yang sama untuk berkompetisi.
"Ini pandangan saya, karena akan muncul, mereka punya peluang yang sama, berkompetisi dengan baik, tentu dengan aturan yang baik. Kalau itu terjadi rakyat akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, berdaulat betul, dan mereka akan memilih siapapun yang menurut rakyat capable, integritasnya baik, dan kira-kira siap untuk mengemban tugas di negeri ini," jelasnya.
Terutama, kata SBY, generasi muda diberikan kesempatan agar bisa maju berkontestasi di Pilpres 2024. Serta, biarkan rakyat memilih dan menentukan siapa pemimpin yang tepat untuk bangsa Indonesia.
"Tidak berarti yang tua tidak berhak untuk maju lagi, tapi sebaliknya yang muda juga diberikan kesempatan, itu yang namanya adil, fair. Dan akhirnya kan yang memilih nanti rakyat, rakyat lah yang berdaulat. Katakan suara rakyat adalah suara Tuhan, artinya biarkan rakyat memilih, itu hak, harus terima siapapun yang diterima rakyat," ujar SBY mengakhiri. [lia]
Baca juga:
Cak Imin Harap Diendorse Jokowi Jadi Capres atau Cawapres
Erick Thohir Dianggap Unggul Dibanding Bakal Cawapres Lain, Ini Alasannya
Ma'ruf Amin: Berkat PKB Gus Dur Jadi Presiden, Saya Jadi Wapres
Wapres Ma'ruf Tegaskan Tak Maju di Pilpres 2024: Sudah Tua, Umur Hampir 80
Targetkan jadi Cawapres, Cak Imin Ungkap Diskusi dengan Gerindra dalam Waktu Dekat
Lawan PDIP, Golkar Ikut Jadi Pihak Terkait di MK soal Sistem Pemilu Coblos Parpol
Sentimen: positif (100%)