Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Pertahanan (Menhan) memberi bantuan kepada Rumah Sakit Tingkat III Kodam V Brawijaya  untuk melakukan inovasi agar bisa melayani prajurit dan masyarakat dengan fasilitas lebih lengkap.

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Jumat (13/01/2023) melakukan peletakan batu pertama terkait dengan pengembangan rumah sakit TNI-AD.

Dalam kesempatan tersebut, Farid Makruf mengingatkan agar prajurit Kodam V Brawijaya tidak ada yang bermain kotor dalam proyek ini lantaran Rumah Sakit ini menggunakan uang rakyat dan untuk kepentingan prajurit serta masyarakat.

“Kami tidak tahu menahu masalah kontrak dan sebagainya. Saya pasrahkan pada satuan atas. Saya hanya bertanggung jawab dengan proses pembangunan. Kontraktor jangan main-main. Ini punya prajurit. Saya hanya memperjuangkan hak prajurit dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (13/01/2023).

Farid lantas menceritakan pengalamannya di beberapa daerah. Ia pernah membongkar proyek yang tidak sesuai dengan kontrak awal.

“Saya pernah jebol tekel, saya linggis karena tidak sesuai spek awal. Jadi saya ingatkan untuk tidak main-main saya akan awasi terus setiap hari. Jika memang perlu konsultasi dengan saya, silahkan,” imbuh Farid.

Farid juga mengatakan, jika rumah sakit tersebut akan dibangun dengan nilai kontrak 57 Miliar. Nantinya, akan ada tambahan 1600 meter persegi lahan yang akan digunakan untuk pengembangan.

“Rencananya Juni 2023 selesai dan akan diresmikan Presiden Jokowi, jadi pembangunan ini harus sesuai dengan timeline hingga bisa diresmikan sesuai dengan jadwal,” imbuh Farid.

Perlu diketahui, pengembangan Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya V merupakan salah satu dari 26 paket Rumah Sakit yang akan dibangun di seluruh Indonesia. Program ini digagas oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Saat ini, RSAD Kodam V Brawijaya merupakan rumah sakit tipe C yang melayani sekitar 37 ribu pasien dari prajurit termasuk dengan masyarakat umum. (ang/ted)