Sentimen
Positif (80%)
15 Jan 2023 : 17.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Kediri

Kasus: Tipikor, korupsi

10 Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Sudah Terjadi, Benarkah Perang Dunia III akan Pecah ?

16 Jan 2023 : 00.52 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

10 Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Sudah Terjadi, Benarkah Perang Dunia III akan Pecah ?

POJOKSATU.id – 10 ramalan Jayabaya yang dipercaya sudah terjadi, mulai dari seks bebas dan banjir yang jadi bukti nyata.

Jayabaya dikenal memiliki ramalan tentang masa depan Nusantara atau Indonesia.

Ramalan Jayabaya itu ditulis saat ia menjadi Raja Kerajaan Kediri ratusan tahun silam.

Akan tetapi, masyarakat banyak yang percaya sudah ada sejumlah ramalannya yang jadi kenyataan.


Di antaranya adalah seks bebas dan banjir yang ada di mana-mana.

Berikut ini 10 ramalan Jayabaya yang dipercaya sudah terjadi.

 

1. Seks Bebas

Dalam Jangka Jayabaya, kitab ramalan Jayabaya dituliskan “wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang prawirane,”.

Kalimat itu jika diartikan menjadi: perempuan hilang rasa malunya dan laki-laki kehilangan kehormatannya.

BACA: 5 Ramalan Jayabaya Indonesia 2023 : Bencana Alam, Geger Besar sampai Kabar Baik

Hal ini diertikan masyarakat dengan fenomena seks bebas yang bukan saja terjadi di kalangan orang dewasa.

Melainkan juga remaja dan mereka yang masih duduk di bangku sekolah.

Terbaru, sejumlah siswa di Jawa Timur mengajukan permohonan nikah dini karena hamil di luar nikah.

 

2. Noto Nogoro

“Noto Nogoro” adalah salah satu ramalan Jayabaya yang sudah cukup dikenal karena berkenaan dengan pemimpin Indonesia.

Ini karena “Noto Nogoro” memiliki arti “menata negara” atau secara makna bisa diartikan sebagai pemimpin negara.

Masyarakat pun mengaitkan ramalan ini dengan nama-nama pemimpin bangsa, yang diambil dari suku kata paling belakang.

Dimulai dari Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.

 

3. Banjir Dimana-mana

Jayabaya juga meramalkan bahwa akan ada banyak banjir di Pulau Jawa yang disebutnya sebagai “zaman kalatirto”.

Dua kata itu jika diartikan bisa dimaknai sebagai zaman air yang diyakini merupakan akronim dari banjir.

BACA: Apa Benar 5 Ramalan Jayabaya Telah Terjadi Pada Indonesia?

Faktanya, beberapa dekade terakhir, banyak sekali terjadi banjir.

Bukan hanya di Pulau Jawa, tapi juga di berbagai pulau lainnya di Indonesia.

Bahkan Jayabaya juga menuliskan: banjir bandang ana ngendi-endi yang memiliki arti akan banyak terjadi banjir banda dimana-mana.

 

4. Musim tak Bisa Diprediksi

Dalam ramalan Jayabaya menuliskan bahwa “musim udan ora bakal kelakon ing wektu” yang artinya hujan terjadi tidak akan pada waktunya.

Jika memang benar terjadi, akan banyak petani yang mengalami gagal panen yang akan berdampak pada kekurangan bahan pokok.

Bahkan saat ini di bulan Januari dimana BMKG memprediksi merupakan puncak musim hujan, justru yang terjadi adalah cuaca lebih panas dari biasanya.

 

5. Banyak Gunung Meletus

Bencana alam gunung meletus memang sudah sangat akrab dengan Indonesia. Hal ini disebabkan karena memang Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng.

Namun Prabu Jayabaya juga meramalkan hal lebih dahsyat lagi soal ini.

BACA: Dalam Kitab Ini Gunung Krakatau ‘Diramalkan’ Bakal Mengalami Letusan Kembali?

Ia mengatakan kalau nantinya akan banyak gunung meletus, seperti yang dituliskannya yaitu: gunung njeblug tan anjarwani.

 

6. Kejahatan Dimana-mana

Ramalanan Jayabaya tentang Indonesia satu lagi yakni: kana-kene saya angkara murka, teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.

Jika diartikan “disana-sini semakin banyak angkara murka, datang dari timur, barat, selatan dan utara”.

Hal ini sejalan dengan fakta bahwa berbagai tindak kejahatan pun terjadi dimana-mana dengan segala modus dan praktiknya.

 

7. Ancaman Perang Besar

Jayabaya juga meramalkan adanya sebuah perang besar yang nantinya tidak hanya melibatkan dua negara saja.

“Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi”.

BACA: 5 Ramalan Jayabaya yang Diperkirakan Bakal Melanda Indonesia, Ya Allah Jauhkan

Kalimat itu berarti: raja atau pemimpin dengan pemimpin lain berembuk negara mana yang dipilih dan disukai”.

Ramalan itulah yang jadi dasar tafsir pecah perang dunia III.

Faktanya, saat ini konflik Rusia dan Ukraina melibatkan dua kekuatan besar antara blok barat dan blokk timur.

 

8. Korupsi

Jauh sebelum KPK lahir, Jayabaya sudah menulis: akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe.

Artinya: banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan.

Juga ramalan: Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan, lali sanak, lali kadang.

Jika diartikan: banyak manusia yang mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebaikan dan lupa saudara.

Hal inilah yang ditafsirkan dengan adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan pejabat yang dipilih oleh rakyat.

 

9. Mobil, Pesawat dan Kerta tapi Pasar Hilang

Jayabaya menulis: mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak.

Kalimat tersebut diartikan sebagai: Kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi (rel kereta api), perahu di angkasa pesawat), sungai kehilangan sumber airnya dan pasar hilang keramaiannya, maka itu tandanya jaman Jayabaya sudah dekat.

BACA: Ramalan Jayabaya yang Menjadi Kenyataan: Pemimpin Notonegoro

Ini ditafsirkan terciptanya mobil, kereta api dan pesawat yang bersamaan dengan sepinya pasar-pasar tradisional.

Hal ini bersamaan dengan semakin menjamurnya bisnis retail dan e-commerce yang sudah tak lagi proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual.

 

10. Mencari Pesugihan

Dalam kitabnya, Jayabaya menulis: Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka.

Artinya: Banyak orang yang bekerja baik-baik tapi malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi ingin kaya (mencari pesugihan), mengumbar nafsu angkara murka, memperbesar perbuatan durhaka.

Hal ini dimaknai sebagai semakin banyak orang yang malah malu meski bekerja dengan halal tapi tidak malu dan lebih banyak yang menipu.

Selanjutnya, malas bekerja tapi ingin kaya dengan jalan pintas melalui praktik pesugihan atau cara-cara yang dibenci agama.

Untuk konten menarik lainnya dari PojokSatu.id bisa dibaca di Google News KLIK DI SINI.

Itulah informasi 10 remalan Jayabaya yang dipercaya masyarakat sudah terjadi saat ini. Benarkah akan terjadi perang dunia III? (*/pojoksatu)

Sentimen: positif (80%)