AKURAT.CO, Panel Survei Indonesia (PSI) melakukan survei mengukur preferensi masyarakat terhadap bakal calon presiden (capres) 2024. Lima nama bakal capres disodorkan kepada responden berdasarkan prapenelitian tokoh yang potensial dicalonkan oleh partai politik peserta Pemilu 2019 yang memiliki kursi di parlemen. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan dan Andika Perkasa.

"Kepada responden ditanyakan pengenalan kepada tokoh-tokoh tersebut. Hasilnya Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling dikenal dengan tingkat kedikenalan sebesar 90,9 persen," kata Direktur Eksekutif PSI, Ahmad Loksukon, dalam keterangan tertulis yang diterima Akuratco.

Ahmad Loksukon menjelaskan responden tahu dan mengenal nama Prabowo sebagai tokoh yang pernah menjadi capres dua kali. Kemudian, responden juga tahu Prabowo mendapat dukungan penuh dari kelompok 212 dan Rizieq Shihab saat maju sebagai calon presiden pada pilpres 2019, dan kemudian kalah dari Jokowi.

Berikutnya, di urutan dua, ada nama Ganjar Pranowo. Ganjar dikenal oleh 45,8 persen responden sebagai gubernur Jawa Tengah. Berikutnya Anies Baswedan dikenal oleh 27,4 persen responden sebagai Gubernur DKI Jakarta yang saat pilkada mendapat dukungan penuh dari kelompok 212 dan Rizieq Shihab.

"Airlangga Hartarto dikenal oleh 58,9 persen sebagai Menko Perekonomian, tokoh yang diberikan tanggung jawab oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua KPCPEN untuk memulihkan perekonomian nasional akibat dampak Covid 19 dan penanggulangan Covid-19. Airlangga juga dikenal sebagai ketua umum Golkar," jelasnya. 

Kemudian Puan Maharani dikenal oleh 29,4 persen responden sebagai Putri dari Megawati Sukarnoputri dan Juga Ketua DPR RI. Lalu Jendral Andika Perkasa dikenal oleh 27,5 persen responden sebagai Panglima TNI, Kemudian Muhaimin Iskandar dikenal oleh 23,2 persen responden.

Tak hanya itu, PSI juga mengukur pengaruh kebijakan dan program para tokoh-tokoh tersebut terhadap kehidupan masyarakat selama menjabat, dengan memberikan pertanyaan kepada responden, tokoh mana yang kebijakan dan Programnya paling dirasakan memberikan dampak pada masyarakat dalam 2 tahun terakhir? 

Hasilnya Airlangga dinilai sebagai tokoh bakal capres yang kebijakan dan programnya banyak membantu masyarakat di saat masyarakat kesulitan ekonomi keluarganya akibat dampak Covid 19 dan penanggulang Covid 19. Hal ini tercermin dari 79,4 persen jawaban respoden.

Kemudian sebanyak 40,2 persen respoden menyatakan program dan kebijakan Prabowo sebagai menteri pertahanan dirasakan oleh masyarakat terutama dalam hal rasa aman di Indonesia. Sebanyak 40,2 persen responden menyatakan kebijakan Puan Maharani sebagai Ketua DPR banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di saat Covid-19.

Sebanyak 30,2 persen responden menyatakan kebijakan dan program Andika Perkasa sangat membantu masyarakat di saat Covid-19. Sementara itu hanya 7,1 persen responden yang menyatakan kebijakan dan program Ganjar memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, dan 4,2 persen responden menyatakan kebijakan Anies Baswedan mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat.

"Sedangkan kebijakan dan program Muhaimin Iskandar hanya dirasakan oleh 2,1 persen responden," kata Ahmad Loksukon.

Dari kelima tokoh tersebut, PSI juga menguji preferensi pilihan masyarakat jika pilpres digelar saat survei dilakukan. Dalam simulasi pertanyaan tertutup, nama Airlangga dipilih oleh 29,2 persen responden, diusul Prabowo diurutan dua dengan dipilih 21,00 persen responden. 

Kemudian Andika Perkasa dipilih sebanyak 12,7 persen responden dan Ganjar Pranowo dipilih oleh sebanyak 7,1 persen responden. Anies Baswedan dipilih oleh sebanyak 5,2 persen responden.

"Lalu Puan Maharani dipilih oleh sebanyak 4,1 persen responden dan Muhaimin Iskandar dipilih oleh sebanyak 1,6 persen responden dan yang tidak memilih sebanyak 21,1 persen responden," demikian kata Ahmad Loksukon.

Survei PSI ini mengunakan metode multistage random sampling dan memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error +/- 2,1%.

Survei dilakukan tanggal 1-10 Januari 2023 terhadap 1.988 responden, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka serta sambungan telepon seluler dengan responden yang tersebar di 34 provinsi.[]