Sentimen
Negatif (98%)
15 Jan 2023 : 06.30
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Manchester United, Manchester City

Institusi: UNPAD

Tokoh Terkait

Soal Kasus Keracunan Pangan Bernitrogen Cair, Pakar Curiga Ada Vendor Penyedia Bahan Baku

15 Jan 2023 : 13.30 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Soal Kasus Keracunan Pangan Bernitrogen Cair, Pakar Curiga Ada Vendor Penyedia Bahan Baku

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus keracunan akibat mengonsumsi jajanan ciki ngebul yang mengandung nitrogen cair. Oleh karena hal tersebut, Ahli Farmakologi dan Farmasi Klinik dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Prof Keri Lestari pun mengungkapkan bahwa upaya telisik terhadap keracunan pangan olahan mengandung nitrogen cair (Liquid Nitrogen/LN) di Indonesia perlu diperluas.

Lebih lanjut, Keri Lestari mengatakan jika perluasan hal tersebut perlu dilakukan hingga jejaring vendor yang diduga memiliki peran sebagai penyedia bahan baku produksi. Pasalnya, menurut Keri, mendapatkan nitrogen untuk kebutuhan produksi ciki ngebul bukan suatu hal yang mudah.

"Belum tentu penjual makanan di pinggir jalan punya izin edar dari otoritas di Indonesia. Chiki Ngebul dibuat pakai teknologi, pasti ada vendor yang memfasilitasi. Tidak mungkin satu masyarakat bikin produk itu, kemudian diikuti oleh yang lain, karena untuk mendapatkan nitrogennya tidak mudah juga," katanya, dikutip pada Sabtu, 14 Januari 2022.

Lebih lanjut, Keri yang juga merupakan Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) itu pun mengatakan bahwa upaya telisik dapat ditempuh dengan memanfaatkan teknologi pangan. Adapun, teknologi pangan itu disebut dapat menjangkau informasi hingga ke tataran vendor selaku penyedia nitrogen.

Baca Juga: Terjun ke Politik, Venna Melinda Tertekan Ferry Irawan Masih Mempersoalkan Urusan Ranjang

"Ada teknologi untuk melacak keamanan pangan, kosmetik, dan obat, bisa dibantu BPOM di daerah. (Jika memang benar vendor terlibat) diberikan semacam edukasi," ujarnya menambahkan.

Oleh karena kejadian keracunan itu, Keri meminta kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pangan olahan yang tidak lazim di pasaran. Para orangtua pun diminta perlu memerhatikan soal hal tersebut.

"Perlu dapat perhatian orangtua saat mengonsumsi makanan baru, karena belum tentu aman," ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Rita Endang mengatakan bahwa pihaknya mengharuskan pangan olahan mengandung nitrogen cair diproduksi oleh peracik yang berkompetensi. Pasalnya, Liquid Nitrogen merupakan cairan diatomik yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.

Baca Juga: Manchester United vs Manchester City, Erik ten Hag: Setan Merah Kini Lebih Siap

Adapun, Liquid Nitrogen adalah cairan jernih tanpa warna yang digunakan untuk mempercepat proses pembekuan. Namun, cairan tersebut berisiko berdampak bagi kesehatan yaitu salah satunya menyebabkan radang dingin. Menghirup nitrogen secara berlebihan pun dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, pernapasan cepat, sesak napas hingga kematian.

"Jika terjadi kontak kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar dingin yang parah dan radang dingin," tuturnya seperti dilaporkan Antara.

Hingga saat ini terdapat 29 kasus keracunan ciki ngebul di sejumlah daerah. Sebanyak 10 orang di antaranya mengalami gejala, sedangkan sisanya tidak mengalami gejala.***

Sentimen: negatif (98.3%)