AYOBOGOR.COM -- Pemkot Bogor melangsungkan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti rencana pembangunan trem atau transportasi berbasis rel dalam kota. Sumber pendanaan dan teknis pembangunan trem menjadi topik utama pembahasan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, dari feasibility study, Pemkot Bogor akan melakukan pendetailan dengan menyusun kebutuhan finansial dan persiapan teknis. Hal itu sangat berfungsi dalam pencarian investor.

“Jadi kita harus punya alternatif mencari pendanaan, itu tidak hanya ke government. Selama ini kan kita mencoba mencari dananya ke pemerintah Prancis, dicoba juga ke negara lainnya atau misalnya dengan swasta, nah itu yang dipersiapkan,” kata Syarifah dilansir dari Republika.co.id, Jumat, 14 Januari 2023.

Baca Juga: Matangkan Rencana Trem Kota Bogor, PT INKA Terjunkan Tim Ahli

Ia menuturkan, Pemkot Bogor juga diminta untuk menelusuri mengenai jalur untuk trem. Antara lain terkait ketersediaan lahan, depo, infrastruktur maupun utilitas.

Termasuk, upaya komunikasi dengan kementerian-kementerian terkait hingga ke Dirjen Perkeretaapian dan Korlantas Polri.

“Jadi pertemuan ini lebih kepada penyiapan dari materi-materi yang lebih detail, nanti setelah itu kalau sudah ada kita mencoba kerja sama dengan BKPM pusat untuk cari investor. Jadi kita bikin ada kegiatan semacam launching, perencanaannya untuk mencari investor dan sebagainya,” ujar Syarifah.

Ia mengakui, dalam proyek ini memang masih ditemukan banyak kendala. Proyek trem ini menurutnya tidak mudah, namun harus dimulai dan diurai sedikit demi sedikit. Terutama pada pendanaan dan teknis.

Baca Juga: Thailand vs Vietnam di Leg Kedua Final Piala AFF 2022: Prediksi Skor, Line UP, H2H, dan Jadwal Tayang

“Karena trem nanti operasionalnya bergabung dengan moda yang lain, dengan kendaraan yang lain di dalam satu jalan. Jadi kendalanya itu akan sangat banyak, tapi itu harus diurai dan dipersiapkan sedikit demi sedikit,” katanya.

Menurut Syarifah, mencari sumber pendanaan ialah hal yang bisa dikerjakan dalam waktu dekat. Meski sudah ada, feasibility study itu tidak bisa dijadikan satu-satunya modal untuk menggaet investor. Sebab harus ada financial analysis untuk menunjang hal tersebut.

“Tidak hanya sekedar feasibility study, juga dari segi finansial. Jadi kalau misalnya sudah sampai ke dokumen yang kita cari investor. Jalurnya lewat mana, di setiap jalur itu harus ada informasi yang jelas. Termasuk utilitas yang ada itu ada apa saja? Harus sudah sampai detail. Nah itu yang diperlukan,” kata Syarifah.