Sentimen
Negatif (98%)
14 Jan 2023 : 10.07

Sri Mulyani Buka-bukaan Soal 'Hantu' Resflasi, Simak!

14 Jan 2023 : 10.07 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Sri Mulyani Buka-bukaan Soal 'Hantu' Resflasi, Simak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait adanya ancaman resflasi yang saat ini tengah 'menghantui' perekonomian dunia. Perekonomian Indonesia diyakini masih kuat, meskipun tetap waspada hadapi gejolak.

Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian dunia hingga 2023 masih akan menghadapi ketidakpastian. Bahkan kerap kali bendahara negara ini menyebut, ekonomi dunia tahun depan gelap atau cenderung pekat.

Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III-2022 yang mencapai 5,72% (year on year/yoy) masih dinilai cukup kuat, terutama didorong adanya faktor permintaan masyarakat, investasi, kinerja ekspor yang membaik, dan belanja pemerintah.

"Ini memberi implikasi bahwa momentum ini masih berjalan," jelas Sri Mulyani di kantornya, Rabu (23/11/2022).

Dari sisi ketersediaan atau supply side, industri manufaktur juga meningkat. Tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada level 51,8 poin. Meskipun turun dari bulan sebelumnya, namun masih berada di level 50 dengan 14 bulan berturut-turut.

Ekspansi perdagangan jasa, pertambahan, dan harga komoditas baik itu sektor pertanian dan jasa juga masih cukup baik.

Indikator-indikator tersebut, menurut Sri Mulyani menggambarkan momentum pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat, bahkan diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal IV-2022.

"Ini menggambarkan momentum pemulihan ekonomi sampai kuartal III-2022 bahkan sampai kuartal IV masih terjaga kuat," ujarnya.

"Namun, kami di Kemenkeu selama ini selalu sampaikan waspada karena memang lingkungan ekonomi global sangat-sangat turbulence," kata Sri Mulyani lagi.

Kewaspadaan yang dimaksud bisa datang dari berbagai hal. Misalnya saja tingkat inflasi dunia, kebijakan suku bunga bank sentral di negara maju, menguatnya dolar AS, dan sebagainya.

Semua hal-hal tersebut, kata Sri Mulyani akan diperhitungkan sebagai langkah pemerintah dalam mengambil kebijakan, terutama dalam mengelola APBN.

"Jadi untuk 2023 kewaspadaan ini menggambarkan risiko yang berasal dari global akan cukup mempengaruhi kinerja kita," ujarnya.

-

-

Kendati demikian, Sri Mulyani optimistis, resflasi belum akan datang di Indonesia. Sebab pertumbuhan ekonomi masih akan tumbuh. Hingga akhir tahun 2022, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3% (yoy).

"Jadi kalau pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun dan bagaimana dampak serta perkembangan dari perang memengaruhi faktor-faktor yang membebani kita tahun depan," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengabarkan adanya ancaman resflasi yang terjadi pada tingkat global saat ini. Istilah resflasi ini merujuk pada fenomena adanya resesi tetapi di sisi lain ada laju inflasi yang tinggi.

"Ada risiko stagflasi, pertumbuhannya stuck turun namun inflasinya tinggi. Bahkan istilahnya adalah resflasi, risiko resesi dan tinggi inflasi," tutur Perry pada saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, (Senin, 21/11/2022


[-]

-

Jangan Heran! Gelapnya Dunia Bawa Negara Ini ke Jurang Resesi
(cap/mij)

Sentimen: negatif (98.1%)