Sentimen
Negatif (93%)
13 Jan 2023 : 09.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi

Koalisi Perubahan Terancam Bubar, AHY Sepakat Tak Boleh Memaksa

13 Jan 2023 : 16.10 Views 2

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

Koalisi Perubahan Terancam Bubar, AHY Sepakat Tak Boleh Memaksa

Reporter: Darul Fatah|

Editor: Darul Fatah|

Kamis 12-01-2023,19:55 WIB

Ilustrasi cawapres bakal pendamping Capres dari Koalisi Perubahan Indonesia Anies Baswedan di Pilpres 2024. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pro dan kontra terjadi di internal Koalisi Perubahan dalam menentukan figur cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Belakangan ini muncul desakan Partai Demokrat agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres mendampingi capres Anies Baswedan.

Partai Nasdem beranggapan bahwa figur cawapres yang akan mendampingi Anies tidak boleh dilakukan dengan pemaksaan lewat menyodorkan nama.

BACA JUGA:Link Download GB WhatsApp Terbaru Pro Apk v17.85 DISINI!, Simak 3 Hal penting Ini Sebelum Instal Biar Joss

Pemaksaan tersebut dianggap memunculkan potensi koalisi bubar.

Sedangkan PKS berpendapat, penetapan figur cawapres harus dikembalikan pada kesepakatan awal, yakni menyerahkannya kepada Anies Baswedan.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, jangan ada yang memaksa dalam usaha membangun koalisi.

Hal tersebut sebagai tanggapan atas komentar Waketum NasDem Ahmad Ali yang memprediksi koalisi bubar seandainya Demokrat memaksa AHY calon wakil presiden mendampingi Anies.

BACA JUGA:Asyik! Pendaftaran Panwaslu Tingkat Desa dan Kelurahan di Kabupaten Bekasi Dibuka, Ini Tahapannya

"Yang jelas begini, kami sepakat bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," kata AHY saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Kamis, 12 Januari 2023.

Ia mencontohkan, menolak seseorang tanpa alasan yang jelas merupakan sikap memaksakan.

"Contoh memaksakan itu begini, pokoknya wajib si A. Itu maksa. 'Apapun ceritanya saya enggak perlu tahu urusan atau alasannya yang penting si A'," sambungnya.

Putra pertama Presiden ke enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku pihaknya setuju tidak bersikap demikian, tetapi kepada konsensus.

BACA JUGA:Fakta Baru Kasus Diduga Keracunan Satu Keluarga di Bantargebang Bekasi, Ternyata Penghuni Baru

Sumber:

Sentimen: negatif (93.8%)