Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Menteng
Tokoh Terkait
Megawati Dinilai ‘Permalukan’ Jokowi di HUT ke-50 PDIP, Nasdem: Tak Ada yang Berdiri Sendiri
Riau24.com Jenis Media: Politik
Diketahui saat Megawati memberikan pidatonya, Presiden ke-5 Indonesia itu dinilai mengasihani Jokowi jika tidak ada PDIP.
Menanggapi hal itu, Willy Aditya selaku Ketua DPP Partai NasDem mengatakan sosok Presiden Jokowi lahir dari sebuah proses demokrasi yang terbuka, dan PDIP tidak boleh menutup mata dari hal itu.
"Itu yang harus kita lihat, ini saling simbiosis mutualisme antara partai dengan figur. Pak Jokowi memiliki jejak rekam yang kemudian diapresiasi oleh publik," kata Willy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/1) dikutip kumparan.
Kemudian Willy mengingatkan, sejauh ini demokrasi yang berjalan di Indonesia sejauh ini terbuka, dan apabila demokrasi tertutup maka yang terjadi bukan Liga Indonesia.
"Sejauh ini kalau demokrasinya tertutup maka kemudian liganya jadi Liga Menteng bukan Liga Indonesia, dan kita tahu sirkulasi kekuasaan kita elitenya tinggal di Menteng semua, cuma ya berarti Menteng Raya saja yang kemudian utak-utik di sana," ujarnya.
Tak hanya itu Willy juga menegaskan, bahwa dalam proses Pemilu tentu yang terjadi adalah saling bahu membahu, termasuk dengan lintas Partai Politik. NasDem sendiri sebagai pengusung Jokowi selama dua periode sangat menghargai pihak lain yang ikut memenangkan.
"Kan tidak ada yang berdiri sendiri-sendiri, NasDem menghargai semua pihak. Kalau kita urut sejarah historis bagaimana NasDem menjadi pelengkap PDIP Perjuangan untuk mengusung Pak Jokowi dan bagaimana waktu itu, siapa sih yang nggak jatuh cinta dengan Pak Jokowi waktu itu," tandasnya.
Baca Juga: Begini Bahagianya PPP Kalau Sandiaga Uno Jadi Angkat Kaki dari GerindraSekedar informasi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita santai soal Presiden Jokowi. Dari mulai pencapresan Jokowi periode pertama hingga kedua dalam acara HUT ke-50 PDIP.
"Pak Jokowi ... loh iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP kasihan, deh. Legal formal, loh. Beliau jadi presiden legal formal diikuti terus sama saya aturan mainnya," kata Megawati.
(***)
Sentimen: netral (40%)