Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menjadi narasumber seminar nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Bata-Bata Pamekasan di Bangkalan. Sadad berbicara terkait era society 5.0 saat ini.

“Society 5.0 pada dasarnya bertumpu pada kemampuan personal untuk mengoptimalkan sumberdaya teknologi, khususnya teknologi digital, sebagai solusi,” kata Sadad, Selasa (25/1/2022).

Sadad mengungkapkan, pada era society 5.0 saat ini, kalangan pelajar, mahasiswa, hingga santri harus terbiasa mengoptimalkan teknologi.

“Saya yakin, santri paling siap menghadapi era society 5.0. Santri sudah terbiasa mandiri mereka terlatih mencari jawaban atas problem kemasyarakatan,” kata Sadad.

Wakil Ketua DPRD Jatim ini menyebut, tugas pemerintah ialah melakukan mentoring/pembimbingan terhadap para santri dan anak muda pada umumnya.

“Agar bonus demografi dikapitalisasi sebagai aset dan keuntungan, bukan sebagai beban. Bagi santri yang terdidik di perguruan tinggi, seperti Imaba, dan organisasi santri mahasiswa lainnya, perlu membangun jaringan antar santri mahasiswa, agar kohesivitas di antara mereka makin kuat,” bebernya.

Lebih lanjut, Sadad optimis, peran pesantren bisa dioptimalkan untuk pengembangan para santri menghadapi era disrupsi ini.

“Pesantren sebagai subkultural memiliki succes story, misalnya Bata-bata ini, dapat menjadi best practice pengembangan santri dan pesantren menghadapi era disrupsi ini,” tandasnya.

Dalam seminar nasional tersebut, juga menghadirkan Menparekraf Sandiaga Uno, Bupati Sampang Slamet Junaidi, dan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron. Seminar tersebut diadakan dalam rangka Milad ke-17 Ikatan Mahasiswa Bata-Bata. (tok/ted)