Sentimen
Positif (97%)
11 Jan 2023 : 21.08
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Tokoh Terkait

Pencabutan PPKM Bakal Dorong Bisnis Kartu Kredit dan Cash Management

12 Jan 2023 : 04.08 Views 2

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Pencabutan PPKM Bakal Dorong Bisnis Kartu Kredit dan Cash Management

JawaPos.com – Perbankan terus semakin aktif menggenjot pertumbuhan di segmen ritel. Salah satunya pada bisnis kartu kredit. Sejalan dengan potensi belanja masyarakat yang diproyeksi meningkat tahun ini.

Bank Indonesia (BI) memperpanjang masa berlaku kebijakan batas minimum pembayaran pemegang kartu kredit sebesar 5 persen dari total tagihan resmi sampai 30 Juni 2023. SVP Credit Card Group Bank Mandiri Erin Young menjelaskan, kebijakan tersebut bakal menggairahkan bisnis kartu kredit di 2023. Apalagi, relaksasi ini berlaku secara inklusif.

“Beberapa sektor potensial memiliki ruang untuk tumbuh. Yakni makanan/minuman, travel, dan utilities. Ditambah, dengan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 lalu oleh pemerintah,” ujar Erin, Selasa (10/1).

Pertumbuhan volume transaksi kartu kredit Bank Mandiri tumbuh di atas 32 persen year-on-year (YoY) per akhir Desember 2022. Begitu pula jumlah transaksi yang meningkat sepanjang tahun lalu sebesar 43 juta transaksi. Peningkatan tersebut menunjukkan jumlah transaksi sudah kembali ke kondisi normal sebelum pandemi (pre-pandemic).

Hal ini terutama didorong oleh peningkatan transaksi card present dampak mobilitas masyarakat yang sudah kembali normal. “Transaksi dari travel related merchant seperti airlines, hotel, restaurant, dan online travel Agent juga meningkat signifikan, begitu juga transaksi international,” imbuhnya.

Di sisi lain PT Bank OCBC NISP Tbk memacu bisnis dari segmen korporasi tahun ini. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengoptimalkan bisnis cash management. Meski terdapat tantangan dari kenaikan suku bunga acuan BI.

Cash Management Division Head Bank OCBC NISP Amran Setiawan menilai, prospek yang cukup besar ada di sektor logistik, kesehatan, dan pendidikan. “Sebelum pandemi, kinerja bisnis cash management tumbuh satu digit. Tahun ini kami optimistis bisa tumbuh dua digit sama seperti di 2022,” ungkapnya.

Sejumlah strategi telah disiapkan. Mulai dengan mengembangkan layanan self help serta memperkuat layanan digital on board bagi nasabah usaha mikro, kecil, menengah hingga korporasi. Juga, terus mengoptimalkan cross solution.

Amran memberikan bocoran bahwa OCBC NISP akan mengembangkan produk wealth management yang bisa digunakan oleh nasabah korporasi dalam waktu dekat. Bisnis cash management bank bersandi NISP memiliki dua pilar utama. Yaitu, layanan pengembangan ekspansi bisnis nasabah korporasi dan pelayanan pengelolaan dana bagi segmen wholesale.

Untuk nasabah korporasi meliputi pembiayaan dan modal usaha, pembiayaan supply chain, serta pengumpulan modal lewat capital and equity market. Juga mengoptimalkan layanan digital wholesale Velocity untuk cek outstanding trade loan dan pengajuan bank garansi. Sedangkan layanan wholesale melalui fitur satu rekening dengan 13 mata uang dan transaksi forex dengan kurs real time yang kompetitif.

“Sehingga memudahkan untuk bertransaksi kapan saja dan dimana saja,” ungkap Amran.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Agas Putra Hartanto

Sentimen: positif (97%)