Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Wamena
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Jokowi Ngeluh Selalu Dikambinghitamkan, Politikus NasDem: Presiden Juga Manusia, Pasti Ada Bapernya
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah keluhannya lantaran merasa selalu dikambinghitamkan jika ada partai yang gagal dalam berkoalisi.
Jokowi menyatakan sederet curhatan dan keluhannya itu saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Jakarta pada Rabu (21/12/2022).
"Paling enak itu memang mengambinghitamkan menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," begitu kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga merasa istana selalu diseret jika ada parpol yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu. Padahal, itu adalah urusan KPU.
Baca Juga: Daftar Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu yang Diakui Jokowi: Tragedi 1965 hingga Peristiwa Wamena
Menanggapi keluhan Jokowi, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau yang akrab disapa Gus Choi berusaha memaklumi. Menurutnya, Jokowi hanya manusia biasa yang terkadang bisa terbawa perasaan jika dikambinghitamkan.
"Ya, Presiden juga manusia, pasti ada bapernya juga," kata Gus Choi dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya, setiap manusia tidak sempurna dan tentunya memiliki batas kesabaran ketika mendapatkan tudingan, terutama berkaitan dengan pemilu.
Oleh karena itu, politikus NasDem ini berharap supaya semua elemen bangsa tidak terus mengungkit perpanjangan jabatan presiden agar tudingan tidak dialamatkan kepada Jokowi.
"Enggak perlu diperpanjang jabatannya. Cukup dua periode sesuai dengan UUD 1945," lanjutnya.
Baca Juga: Kini Disentil Presiden Kasihan Tanpa PDIP, Megawati Ternyata Pernah Ragukan Jokowi: Hebat Apa Dia?
Sebelumnya, Jokowi merasa menerima tuduhan jika ada partai yang gagal untuk membangun koalisi dan mengusung pasangan Capres Cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang.
"Gagal koalisi, nanti yang dituduh, nanti Istana lagi. Ini Istana, ini Istana, ini Istana," kata Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk mengatur koalisi partai pengusung pasangan capres cawapres.
Sentimen: negatif (97.7%)