Pati: Lebih dari sepekan banjir menggenangi enam kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ada tiga penyebab utama banjir di Bumi Mina Tani. Yaitu cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan naiknya debit air sungai Silugonggo.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan banjir di Pati diprediksi sampai dua pekan kedepan. Sebab sampai saat ini permukaan air laut Jawa bagian utara masih tinggi. Sehingga air sungai Silugonggo yang bermuara di Juwa tidak dapat masuk ke laut.
 
“Karena air laut tinggi jadi air sungai tidak masuk, ditambah pintu air Bendungan Wilalung dibuka,” ujar Martinus, Senin, 9 Januari 2023.

-?

- - - -
Dibukanya pintu air Bendungan Wilalung ke Sungai Silugonggo untuk mengurangi risiko banjir yang lebih tinggi di Kabupaten Kudus dan Demak. Pintu air menuju Sungai Silugonggo dibuka mulai 10 sampai 20 sentimeter.
 
“Jadi kami tidak bisa berbuat banyak,” kata Martinus.
 
Baca: Banjir Surut, Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Jateng Masih Tinggi
 
Meski sudah enam kecamatan yang tergenang banjir lebih dari sepakan, pemerintah Kabupaten Pati belum menetapkan status tanggap darurat bencana. Saat ini status kedaruratan masih siaga bencana.
 
“Ini kami sambil memantau perkembangan. Sebetulnya sudah memenuhi syarat tanggap darurat karena sudah ada enam kecamatan (tergenang banjir) dan lebih dari sepekan,” ungkap Martinus.
 
Enam kecamatan yang masih tergenang hingga saat ini adalah Kecamatan Juwana, Jakenan, Pati Kota, Gabus, Kayen, dan Sukolilo. Ketinggian air di enam kecamatan itu mulai 20 sentimeter sampai 160 sentimeter. Jumlah desa yang tergenang lebih dari 45 desa.
 

(ALB)